TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil sudah berjalan mulai bulan ini. Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia telah merekomendasikan penyuntikan vaksin Covid-19 dan menyatakan vaksin ini aman buat ibu hamil, asalkan dalam kondisi sehat.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Sukabumi, Michelle Angelina mengatakan, ibu hamil tak perlu pilih-pilih jenis vaksin Covid-19 tertentu, apakah vaksin mRNA atau virus vector. Seperti diketahui, yang tersedia saat ini adalah vaksin Sinovac, vaksin AstraZenca, vaksin Moderna, vaksin Pfizer, dan vaksin Sinopharm.
Michelle mengatakan semua jenis vaksin tersebut aman buat ibu hamil. Dalam pemberian interval antara dosis pertama dengan dosis kedua juga sama antara ibu hamil dan mereka yang tidak hamil. "Penyuntikan dosis pertama dan kedua sesuai interval atau jarak pemberian masing-masing vaksin," katanya.
Contoh, vaksin Sinovac diberikan dalam jangka waktu 28 hari, sedangkan vaksin AstraZeneca diberikan dalam jangka waktu dua hingga tiga bulan. Mengenai efektivitas vaksin terhadap ibu hamil tergantung dari jenis vaksin yang diberikan. Menurut penelitian, efektivitas semua vaksin Covid-19 di atas 65 persen.
Mengenai efek samping vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Bhakti Wara, Idries Tirtahusada mengatakan keluhan yang umum adalah nyeri dan kemerahan pada area suntikan, otot pegal, atau demam ringan. "Efek samping yang terjadi setelah vaksinasi biasanya bersifat ringan sampai sedang, tergantung jenis vaksin yang digunakan," kata Idries.
Beberapa jenis vaksin, menurut dia, dapat berpotensi memicu reaksi alergi sehingga penggunaannya dilakukan dengan hati-hati. Meski begitu, kejadian seperti ini sangat jarang. Setelah disuntik vaksin Covid-19, ibu hamil menunggu evaluasi sekitar 30 menit sampai satu jam untuk mengetahui reaksi yang terjadi. Jika terasa gejala atau keluhan, segera melapor ke petugas dan tim medis.
Michelle mengatakan ibu hamil dapat mengkonsumsi obat-obatan untuk mengurangi gejala efek samping ringan sampai sedang. Namun jika efek samping yang dirasakan cukup berat, misalkan demam tinggi, sesak napas, atau reaksi alergi di seluruh tubuh, segera berkonsultasi ke dokter.
Idries menambahkan, uji observasi vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan terhadap 35 ribu ibu hamil di berbagai negara. Hasil uji observasi menunjukkan tiada dampak buruk vaksinasi bagi ibu hamil. Antibodi yang terbentuk seusai vaksinasi Covid-19 akan bertahan sekitar enam bulan. Setelah itu, tubuh akan memiliki memori kekebalan terhadap virus corona.
#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah
Baca juga:
Ibu Hamil yang Terinfeksi Covid-19 Berisiko Tinggi Melahirkan Prematur