TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli percaya bahwa terlalu banyak stres pada ibu menyusui dapat menyebabkan penurunan produksi ASI sehingga menyebabkan penyapihan dini. Tetapi, pada saat yang sama, penelitian menunjukkan bahwa menyusui menurunkan stres karena hormon yang dilepaskan tubuh saat seorang wanita menyusui dapat meningkatkan relaksasi dan perasaan cinta dan ikatan.
Menurut Dr Amit Gupta, Konsultan Senior Dokter Anak & Neonatologi, Rumah Sakit Ibu, Noida, India, ibu menyusui dapat mengalami stres karena beberapa faktor. Stres dapat berkisar dari stres terkait pekerjaan hingga stres yang disebabkan oleh prosedur kehamilan serta kebingungan tentang apa yang terbaik untuk bayi. Dalam rangka world breastfeeding week atau pekan menyusui sedunia, mari kita bahas secara individual bagaimana faktor-faktor ini dapat mempengaruhi ibu menyusui:
1. Mengalami perubahan tubuh
Tepat setelah kehamilan, seorang wanita mengalami puting yang sakit dan pembengkakan payudara. Semua ini bisa sangat tidak menyenangkan bagi mereka. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan minum obat karena rasa tidak nyaman/sakit pun bisa membuat stres. Tidak ada salahnya jika Anda mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan nyeri. Ketika rasa sakit fisik berhasil diatasi, menyusui menjadi lebih nyaman, dan tubuh juga mulai berfokus untuk membuat dan melepaskan ASI alih-alih rasa sakit.
2. Kehamilan yang sulit
Terkadang wanita mengalami rasa bersalah yang besar, kekecewaan, dan stres jika mereka harus menjalani operasi caesar karena komplikasi dalam kehamilan daripada persalinan alami. Jadi, selalu penting untuk mempersiapkan fleksibilitas yang dapat membantu seseorang menghadapi tantangan.
3. Mengatasi masalah menyusui di tempat terbuka
Menyusui pada awalnya bisa membuat stres jika Anda tidak terbuka terhadap gagasan untuk mengekspos payudara Anda di depan umum. Ketakutan ini sering kali lebih besar pada awalnya, tetapi seiring waktu, Anda dapat menggunakan penutup atau apron saat menyusui di luar zona nyaman.
4. Memiliki masalah dalam menyusui
Puting yang sakit dan membuat bayi Anda menempel pada puting adalah beberapa masalah awal menyusui yang cukup membuat stres. Untuk mengatasi stres, Anda harus mempelajarinya sebelum kehamilan dan sejak menyusui pertama setelah melahirkan.
5. Mengatasi temperamen anak
Beberapa bulan awal, anak mudah ditangani karena mereka tidur dan makan dengan baik. Tapi saat mereka tumbuh, mereka juga cenderung menunjukkan banyak amukan. Mereka lebih banyak menangis dan tidur atau makan lebih sedikit. Dan, itu menjadi masalah dan stres bagi para ibu, yang seringkali harus berkompromi dengan tidur dan ketenangan pikiran mereka untuk merawat anak-anak mereka. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari anggota keluarga Anda dalam skenario seperti itu.
Kelola stres Anda
"Satu hal yang harus Anda ingat adalah bahwa Anda tidak dapat menghindari stres. Tapi Anda bisa belajar bagaimana menghadapinya dengan cara yang sehat," ujar Gupta, seperti dilansir dari laman Times of India. Anda harus memiliki keterampilan mengelola stres yang siap sehingga tidak mempengaruhi Anda untuk berhasil menyusui.
Langkah pertama adalah, jaga diri Anda terlebih dahulu sebelum orang lain. Makan makanan yang sehat dan tidur yang cukup. Sulit dilakukan ketika Anda seorang ibu baru, tetapi jangan lupa fakta bahwa ketika Anda merasa baik tentang diri sendiri dan Anda cukup istirahat, itu dapat membuat perbedaan dalam cara Anda menangani hal-hal yang dilemparkan kepada Anda sehari-hari.
Terakhir, Amit Gupta mengingatkan bahwa yang penting adalah otak yang rileks untuk produksi ASI yang optimal. Pikiran yang rileks dan bahagia melepaskan hormon baik seperti endorfin yang mempengaruhi bayi secara positif.
Baca juga: World Breastfeeding Week, Ini 5 Tips Merawat Puting Payudara Selama Menyusui