Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Tanda Tubuh Membutuhkan Istirahat dari Olahraga Rutin

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita lari di atas treadmill. Freepik.com
Ilustrasi wanita lari di atas treadmill. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga setiap hari membuat tubuh kelelahan dan fungsi alami akan terganggu. Itu sebabnya, perlu ada hari istirahat untuk memperbaiki, menyembuhkan, dan tumbuh kembali lebih kuat. Tubuh akan bicara jika membutuhkan hari istirahat, jelas Jessica Mazzucco, pelatih pribadi bersertifikat yang berbasis di New York City. 

Seperti apa tubuh memberi tahu bahwa dia butuh istirahat? Cek tujuh tanda ini. 

1. Merasa sakit 

Delayed onset muscle soreness (DOMS), rasa sakit ringan yang dialami pada hari-hari setelah latihan yang berat atau baru, adalah wajar. Tetapi rasa sakit yang luar biasa adalah salah satu tanda terbesar tubuh membutuhkan hari istirahat.

Rasa sakit yang luar biasa adalah akibat dari peradangan dan kerusakan jaringan tubuh yang perlu diperbaiki. Plus, berolahraga saat sangat sakit dapat mempersulit mempertahankan bentuk latihan yang baik, kata Mazzucco. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera waktu besar.

2. Suasana hati terganggu

Olahraga adalah mood booster yang efektif. Tapi lewati satu hari istirahat terlalu banyak, dan  mungkin akan mengalami kebalikannya.

Itu karena berolahraga setiap hari dapat meningkatkan kadar hormon stres tubuh termasuk kortisol dan epinefrin. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan menyebabkan perubahan suasana hati dan lekas marah, menurut American Council on Exercise (ACE).

3. Tidur terganggu 

Kelebihan hormon stres tidak hanya mengacaukan suasana hati tapi juga dapat menyebabkan masalah tidur, menurut ACE.

Itu adalah lingkaran setan. Kurang tidur mengganggu pemulihan latihan, memperburuk peradangan tubuh  dan menyebabkan tidur dan latihan yang lebih buruk, kata Mazzucco.

4. Takut olahraga 

Jika akhir-akhir ini, motivasi dan kenikmatan latihan menurun, itu mungkin perlu dianggap sebagai tanda bahwa tubuh perlu istirahat, kata Mazzucco. Hormon yang mempengaruhi suasana hati dan tidur secara negatif juga dapat mempengaruhi pandangan tentang olahraga. 

Cobalah mengambil hari istirahat atau hari pemulihan aktif. Berjalan-jalan sebentar, regangkan otot, atau bersantailah selama sehari. Lakukan apa yang terasa baik untuk tubuh dan pikiran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Latihan lebih sulit daripada biasanya

Jika lari santai tiba-tiba terasa seperti maraton, saatnya untuk istirahat. Tingkat pengerahan tenaga yang dirasakan (RPE), seberapa keras aktivitas terasa dalam skala dari 1 sampai 10, selalu naik ketika kurang pemulihan. Kekuatan otot dan kecepatan lari juga menurun, menurut Mazzucco.

"Hari istirahat dapat membantu Anda mengisi ulang, mendapatkan energi, dan melakukan latihan berikutnya dengan kemampuan terbaik," katanya.

6. Detak jantung lebih cepat 

Jika jantung berdebar selama atau setelah berolahraga, ini bisa menjadi tanda tubuh perlu istirahat, kata Mazzucco.

Alasannya, persepsi ancaman memicu respons stres dari sistem saraf, yang kemudian melepaskan hormon yang mempercepat jantung untuk memindahkan oksigen ke otot dan otak, jelasnya.

Dengan kata lain, ketika tidak cukup istirahat, tubuh menganggapnya sebagai bahaya dan menempatkan Anda dalam mode fight-or-flight yang konstan.as.

7. Banyak melakukan HIIT 

Meskipun latihan HIIT hemat waktu, membakar kalori, dan membangun otot, dibutuhkan waktu antara 24 hingga 96 jam untuk pulih sepenuhnya dari sesi yang berat, menurut ACE. Jadi melakukannya setiap hari sebenarnya bisa merugikan tubuh.

Olahraga atau latihan berintensitas tinggi tanpa pemulihan yang cukup dapat menurunkan fungsi sistem kekebalan tubuh, membuat lebih rentan terhadap infeksi, menurut ulasan dalam Journal of Applied Physiology edisi Mei 2017. 

Baca juga: Latihan untuk Mengatasi Lemak di Pangkal Lengan dan Ketiak, Push up hingga Plank

LIVESTRONG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

2 hari lalu

Omega 3
4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh.


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

3 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


5 Hal yang Harus Dipastikan Agar Mudik Aman bagi Ibu Hamil

3 hari lalu

Ilustrasi mudik. Dok. Pegipegi
5 Hal yang Harus Dipastikan Agar Mudik Aman bagi Ibu Hamil

Ketika ingin mudik lebaran, para ibu hamil harus memperhatikan hal-hal berikut agar kesehatan dan keselamatan bayi dapar terjamin.


Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

8 hari lalu

Cincin Olimpiade digambarkan di depan The Olympic House, markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada pembukaan rapat dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss 8 September 2022.Laurent Gillieron/Pool melalui REUTERS
Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

Komite Olimpiade Internasional menyerukan pada negara anggota agar jangan mengirimkan atlet ke pertandingan olahraga World Friendship Games


Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

8 hari lalu

ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

Waktu terbaik berolahraga selama Ramadan adalah setelah berbuka puasa ketika tubuh telah cukup waktu untuk mencerna makanan dan mendapatkan energi.


5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

9 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

Ketika seseorang menjalani puasa di bulan Ramadan, tubuh tidak akan mendapatkan suplai makanan dan minuman selama beberapa jam.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

10 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

10 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


5 Rekomendasi Olahraga Ringan di Bulan Ramadan

11 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
5 Rekomendasi Olahraga Ringan di Bulan Ramadan

Untuk selalu menjaga kesehatan tubuh supaya tetap sehat dan bugar, ada baiknya melakukan olahraga ringan selama berpuasa bulan Ramadan.