Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Tanda Tubuh Kurang Gerak, Mudah Lapar hingga Sulit Tidur

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meski di rumah saja selama PPKM Darurat, tetap aktif secara fisik sangat penting untuk hidup sehat dan panjang umur. Olahraga ringan selama 30-45 menit setiap hari dan tetap bergerak sepanjang hari membantu mengelola berat badan yang sehat. Selain itu, kurang gerak meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah, kolesterol tinggi, dan masalah ginjal. 

Meski tahu bergerak itu penting, banyak orang yang tetap kurang gerak. Apa saja tandanya? 

1. Sendi kaku

Seiring bertambahnya usia, masalah terkait persendian dan tulang semakin meningkat. Risiko osteoporosis dan radang sendi membuat rentang gerak makin terbatas sehingga sendi sering kaku. Aktif secara fisik bukan hanya mencegah sendi kaku, tapi juga mengurangi risiko mengalami masalah yang berhubungan dengan tulang.

2. Konsentrasi terganggu

Gaya hidup yang buruk juga dapat menyebabkan masalah konsentrasi. Jadi, meski sudah berusaha keras, sulit menyelesaikan pekerjaan tepat waktu atau kehilangan minat pada tugas. Berolahraga dapat menenangkan pikiran  dan membantu meningkatkan fokus sehingga performa kerja secara keseluruhan jadi lebih baik. 

3. Perubahan suasana hati 

Kurangnya aktivitas fisik berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Duduk di satu tempat sepanjang hari bisa menjadi penyebab stres dan kecemasan. Tapi ketika  bergerak atau melakukan latihan seperti lari atau kardio, tingkat adrenalin meningkat. Ini membantu meningkatkan suasana hati dan harga diri.

4. Sesak napas

Latihan kardio seperti berlari, berjalan, joging, dan berenang membantu meningkatkan kapasitas paru-paru. Ketika tidak berolahraga secara teratur, otot-otot paru-paru akan kehilangan kekuatannya sehingga mudah merasa lelah walaupun cuma melakukan tugas sederhana seperti naik tangga. Semakin sedikit aktivitas yang akan dilakukan, lama kelamaan sesak napas yang rasakan akan semakin parah. 

5. Sembelit

Saat bergerak, usus besar juga ikut bergerak sehingga feses lebih mudah bergerak ke bawah. Selain itu, tubuh yang kencang dan perut rata juga membantu memindahkan limbah dari lambung ke usus besar. Melakukan aktivitas fisik setiap hari dapat membantu buang air besar tetap teratur, terutama di usia tua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Sakit punggung 

Sakit punggung disebabkan oleh otot inti yang lemah atau postur duduk yang buruk. Untuk meredakan kedua masalah tersebut, olahraga bisa membantu. Berolahraga secara teratur memperkuat otot inti, membantu memperbaiki postur dan mengurangi sakit punggung.

7. Kelaparan 

Idealnya setiap orang makan besar dua kali makan dan tiga kali camilan sehari agar tetap bugar. Tapi ketika kurang bergerak, rasa lapar akan lebih cepat datang sehingga makan pun lebih sering. Olahraga mengubah kadar hormon lapar tertentu yang membuat seseorang merasa kenyang.

8. Mudah Sakit 

Jika sering sakit berarti daya tahan tubuh lemah. Bergerak lebih banyak akan meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan aktivitas pertahanan dan kesehatan metabolisme. Selain mengurangi risiko flu dan pilek, olahraga juga mengurangi risiko penyakit kronis.

9. Sulit tidur 

Jika merasa sulit untuk tertidur di malam hari, bisa jadi itu karena kurang gerak. Berolahraga secara teratur membuat tubuh lelah dan membantu tertidur lebih cepat di malam hari. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Advances in Preventive Medicine mengungkapkan bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi tidur. Namun usahakan untuk berolahraga di pagi hari. Berolahraga di malam hari akan membuat otak tetap aktif di waktu tidur sehingga sulit nyenyak. 

Baca juga: Selain Obesitas Mengintai, Ini Bahayanya Hidup Kurang Gerak

TIMES OF INDIA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

2 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

4 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

8 hari lalu

Cincin Olimpiade digambarkan di depan The Olympic House, markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada pembukaan rapat dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss 8 September 2022.Laurent Gillieron/Pool melalui REUTERS
Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

Komite Olimpiade Internasional menyerukan pada negara anggota agar jangan mengirimkan atlet ke pertandingan olahraga World Friendship Games


Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

9 hari lalu

ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

Waktu terbaik berolahraga selama Ramadan adalah setelah berbuka puasa ketika tubuh telah cukup waktu untuk mencerna makanan dan mendapatkan energi.


5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

10 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

Ketika seseorang menjalani puasa di bulan Ramadan, tubuh tidak akan mendapatkan suplai makanan dan minuman selama beberapa jam.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


5 Rekomendasi Olahraga Ringan di Bulan Ramadan

11 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
5 Rekomendasi Olahraga Ringan di Bulan Ramadan

Untuk selalu menjaga kesehatan tubuh supaya tetap sehat dan bugar, ada baiknya melakukan olahraga ringan selama berpuasa bulan Ramadan.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

12 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.


Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

12 hari lalu

Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya. Foto: Canva
Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya.


Tips Aktivitas Fisik saat Puasa dari Dokter Olahraga

13 hari lalu

Ilustrasi wanita berolahraga. shutterstock.com
Tips Aktivitas Fisik saat Puasa dari Dokter Olahraga

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika beraktivitas fisik saat puasa, seperti waktu, durasi, dan intensitas yang tepat dalam berolahraga.