3. Detak jantung tidak teratur dan serangan jantung
Hiperkalsemia ekstrem dapat mengurangi atau mengubah kemampuan sel-sel jantung untuk berfungsi. Orang dengan hiperkalsemia berat sering mengalami irama jantung yang tidak teratur. Orang dengan kadar kalsium atau fosfat yang sangat tinggi dalam darah juga dapat mengalami endapan kalsium, atau plak, di arteri atau katup jantung.
4. Tulang rapuh dan nyeri tulang
Kalsium memang baik untuk tulang. Tapi ketika terlalu banyak kalsium yang beredar di aliran darah, tubuh mungkin tidak memiliki cukup hormon untuk mengikat mineral ke tulang secara efektif. Akibatnya, muncul gangguan pada tulang seperti sakit atau nyeri tulang, tulang rentan patah, atau postur bungkuk.
5. Dehidrasi
Tingginya kadar kalsium dalam darah dapat membahayakan kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan urine. Hal ini dapat menyebabkan seseorang memproduksi dan mengeluarkan urine dalam jumlah besar, yang disebut poliuria. Para peneliti tidak yakin penyebabnya, tapi salah satu teori adalah bahwa kadar kalsium yang tinggi mengurangi efek hormon antidiuretik.
Hormon-hormon ini mendorong ginjal untuk menahan air. Tapi karena hormon ini hanya sedikit, maka kemampuan ginjal untuk menahan air pun berkurang. Itulah alasan mengapa orang yang kelebihan vitamin D mungkin rentan terhadap dehidrasi.
6. Kerusakan paru-paru
Ketika kadar kalsium dan fosfat yang tinggi dalam darah mengikat dan membentuk kristal, yang akan disimpan di jaringan lunak, seperti paru-paru. Jika kristal ini banyak terdapat di paru-paru maka fungsi organ tersebut bisa rusak. Itulah yang jadi alasan mengapa kelebihan vitamin D juga bisa membuat paru-paru mengalami kerusakan.
6. Peradangan pankreas
Menurut penelitian 2017, hiperkalsemia dapat menyebabkan pankreatitis atau peradangan pankreas akut. Para peneliti menerbitkan ulasan tentang fitur dan pengobatan cedera ginjal akut yang diinduksi toksisitas vitamin D. Mereka mempelajari pengalaman 19 orang dengan toksisitas. Masing-masing mengonsumsi rata-rata 6.000.000 IU vitamin selama 1-3 bulan. Dua dari 19 orang mengalami pankreatitis akut sebagai komplikasi.
Baca juga: Selain Suplemen, Ini Cara Memenuhi Asupan Vitamin D Selama Pandemi