TEMPO.CO, Jakarta - Idul Adha merupakan perayaan pemotongan hewan kurban yang nantinya, dagingnya akan disalurkan ke masyarakat umum. Jika menggunakan plastik untuk membungkus daging, akan banyak sekali plastik yang terpakai dan pada akhirnya terbuang.
Sampah plastik yang sulit terdegradasi dapat mencemari tanah, air, dan udara. Partikel plastik yang masuk ke tanah dapat membunuh hewan pengurai. Nantinya, ekosistem dan rantai makanan dapat terganggu.
Sebagai bahan pengganti plastik, ada beberapa bahan alami yang dapat digunakan sebagai pembungkus daging hewan kurban. Berikut rinciannya:
1. Besek bambu
Menggunakan besek bambu sebagai alternatif plastik mempunyai banyak manfaat. Selain mengurangi sampah plastik, besek bambu terbuat dari bahan yang mudah terurai sehingga tidak mencemari lingkungan. Rongga pada besek memungkinkan udara untuk bersirkulasi dengan baik. Selain itu, pemanfaatan besek juga dapat membantu perekonomian para pengrajin lokal.
2. Daun jati
Sebagai pembungkus, daun jati dapat menjaga suhu makanan dan membuat aroma makanan lebih sedap. Seperti besek, daun jati merupakan bahan alami yang tidak mengandung unsur berbahaya. Sehingga, penggunaannya jauh lebih ramah lingkungan dan aman bagi daging. Selain itu, ukuran daun jati yang lebar memungkinkan untuk membungkus daging kurban.
3. Daun pisang
Daun pisang merupakan pembungkus alami yang masih umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Daun pisang mudah didapatkan dan persediaannya melimpah. Daun pisang mempunyai kandungan antioksidan yang baik bagi tubuh. Selain itu, membungkus menggunakan daun pisang sangat mudah.
4. Daun patat
Daun patat cukup sering digunakan sebagai pembungkus makanan. Meski daun patat sudah tergantikan dengan daun pisang, daun ini masih sering digunakan untuk pembungkus makanan doclang. Daun patat memiliki ukuran yang cukup lebar sehingga bisa dimanfaatkan untuk membungkus daging kurban.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: Tips agar Daging Kurban Empuk, Bungkus Daun Pepaya Jangan Langsung Dimasak