TEMPO.CO, Jakarta - Kedai kopi Kisaku bersama label fashion Shop At Velvet berkolaborasi untuk memberdayakan perempuan. Co-founder and Commercial Director Kisaku, Raline Shah mengatakan inisiatif ini berangkat dari usahanya yang didirikan dan dikelola oleh 60 persen perempuan.
"Kisaku memahami tantangan yang sering dihadapi oleh perempuan pebisnis. Apalagi 49,42 persen penduduk Indonesia adalah perempuan," kata Raline Shah dalam peluncuran Kisaku x Shot At Velvet lewat daring, Jumat 2 Juli 2021. Shop At Velvet menjadi pilihan karena sebagian besar pekerja di label fashion ini adalah perempuan.
Pendiri Shop At Velvet, Yessi Kusumo mengatakan 60 persen tim kreatif di label fashionnya adalah perempuan. Kepala produksi terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki. "Kami ingin memberdayakan perempuan dengan tidak terlalu banyak mematok syarat untuk bekerja," kata dia.
Selain memiliki visi sejalan untuk memberdayakan perempuan, Yessi melanjutkan, nuansa warna Kisaku sesuai dengan mayoritas koleksi pakaian Shop At Velvet. "Kami banyak menggunakan warna monokrom, seperti krem, putih, abu-abu, dan hitam," katanya. "Kami juga punya ciri khas serupa, kasual, kontemporer dengan gaya minimalis."
Co-founder Kisaku, Catherine Halim mengenakan koleksi busana kolaborasi Kisaku x Shop At Velvet. Dok. Kisaku
Baca Juga:
Koleksi kolaborasi Kisaku dan Shop At Velvet terdiri dari 35 kaos, sweater, kemeja, outerwear, gaun, dan celana. Bahannya terdiri dari katun, satin, kaus, dan wool acrylic dengan harga sekitar Rp 219 ribu sampai Rp 499 ribu. "Kami menghadirkan produk berkualitas. Sebab kualitas yang lebih baik akan menjadikan sebuah produk bertahan lebih lama, dan pada akhirnya kita bisa lebih ramah lingkungan dengan mengurangi sampah," kata Raline Shah.
Bentuk lain kepedulian Kisaku terhadap lingkungan dan usaha kecil, menurut Co-founder Kisaku, Catherine Halim, tercermin dari produk sabun yang terbuat dari ampas kopi. Ada pula bentuk hantaran kopi dan roti yang menggandeng UMKM lokal.
Baca juga:
Raline Shah tentang Perempuan Independen, Harus Kerja dan Tak Perlu Melajang