Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paris Hilton Ungkap Film Dokumenternya Bantu Atasi Trauma dan Mimpi Buruk

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Sosialita yang juga selebriti Paris Hilton mengungkapkan tentang rencananya untuk memulai sebuah keluarga dengan memulai proses bayi tabung dengan pacarnya Carter Reum. Paris Hilton dan kekasihnya Carter Reum ingin memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan. Instagram/@parishilton
Sosialita yang juga selebriti Paris Hilton mengungkapkan tentang rencananya untuk memulai sebuah keluarga dengan memulai proses bayi tabung dengan pacarnya Carter Reum. Paris Hilton dan kekasihnya Carter Reum ingin memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan. Instagram/@parishilton
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Paris Hilton dalam masa penyembuhan sejak mengungkapkan trauma masa lalunya dalam film dokumenter 2020-nya. Dalam wawancara dengan majalah WSJ untuk seri My Monday Morning, Hilton merinci aspek rutinitas mingguannya, termasuk kebiasaan tidurnya saat ini.

“Dulu saya menderita insomnia yang sangat parah,” kata wanita 40 tahun itu seperti dilansir dari laman People. “Tapi sejak saya membuat film dokumenter dan saya melakukan semua pekerjaan saya untuk membantu anak-anak, itu sangat menyembuhkan sehingga saya tidak mimpi buruk lagi."

Hilton menjelaskan lebih lanjut bahwa ia membutuhkan waktu tidur sekitar delapan hingga 10 jam agar merasa segar keesokan harinya. "Jam saya telah berubah begitu banyak; Saya biasanya bangun larut malam dan bepergian 250 hari dalam setahun dan melakukan penyiar larut malam, jadi saya sering bangun lebih lambat," ujarnya.

DJ dan pengusaha ini juga berbagi apa yang dia sadari tentang dirinya sejak awal pandemi COVID-19. "Saya belajar bahwa saya bisa tinggal di rumah, bahwa saya tidak perlu berada di mana-mana, karena saya selalu menjadi salah satu dari orang-orang yang perlu berada di mana-mana dan kemudian saya memiliki FOMO (ketakutan akan ketinggalan sesuatu yang sedang tren, red)," katanya.

Dia belajar bahwa ia tidak perlu berada di setiap acara, dan cukup di rumah saja. "Juga, menyelesaikan begitu banyak pekerjaan dengan teknologi yang kami miliki, saya merasa telah menghemat banyak waktu. Saya benar-benar dapat melakukan 20 Zoom dalam satu hari, menyelesaikan pekerjaan selama seminggu dalam satu hari," kata bintang Simple Life itu.

Dalam dokumenter YouTube Originals-nya, This Is Paris, Hilton menjelaskan secara rinci tentang dugaan pelecehan yang dideritanya di sekolah asrama di Utah dan bagaimana traumanya terbawa hingga dewasa. Sejak berbicara, dia telah bekerja untuk mereformasi institusi yang mengelola perawatan psikiatri yang kejam kepada anak di bawah umur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bintang itu mengatakan trauma itu membuatnya mengalami mimpi buruk. "Saya berharap saya bisa membawa kamera ke dalam mimpi saya dan menunjukkan seperti apa rasanya," katanya dalam film itu. "Ini menakutkan, dan saya mengingatnya setiap malam. Saya mengalaminya, dan sampai hari ini saya masih trauma."

Selama penampilan baru-baru ini di podcast Variety's Just for Variety, Hilton merefleksikan bagaimana perspektifnya tentang kekayaan telah berubah selama bertahun-tahun. "Melalui apa yang saya lalui, saya selalu melihat uang sebagai kebebasan dan kemandirian, dan tidak dikendalikan," katanya. "Dan saya pikir itulah mengapa saya menjadikan itu sebagai fokus hidup saya. Dan sekarang saya sangat bahagia dan jatuh cinta dalam kehidupan pribadi saya, saya tidak terlalu tertarik pada miliaran lagi. Saya lebih tertarik pada bayi."

Sebelumnya, Paris Hilton mengumumkan pertunangannya dengan pengusaha dan pemodal ventura Carter Reum pada bulan Februari. Momen jelang pernikahan mereka akan ditampilkan dalam dokumenter Peacock yang akan datang, Paris in Love.

Baca juga: Paris Hilton Merasa seperti Alien setelah Memutihkan Alis untuk Pemotretan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

1 jam lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Gucci Meluncurkan Film Dokumenter Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story

12 hari lalu

Sabato De Sarno Direktur Kreatif Gucci yang menggantikan Alessandro Michele. Instagram.com/@gucci
Gucci Meluncurkan Film Dokumenter Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story

Pada 3 April 2024, edisi yang diperbarui dari Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story akan dirilis secara eksklusif di Apple Vision Pro


Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Kian Hari Kian Waswas dan Trauma

21 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno (kiri) didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Kian Hari Kian Waswas dan Trauma

Amanda Manthovani, pengacara dua korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan Rektor Universitas Pancasila nonaktif ungkap kondisi kliennya.


Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

26 hari lalu

Aktivis dari People for The Ethical Treatment of Animal (PETA) mengenakan topeng kodok saat aksi menuntut mengakhiri impor paha kodok di depan Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. PETA mendesak Pemerintahan Prancis untuk berhenti menyokong industri kodok yang kejam dan mengajak semua orang untuk mengakhiri kekejaman terhadap hewan dengan menjadi vegan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?


5 Fakta Menarik Choi Woo Shik, Pemeran di Film Parasite dan Serial Netflix A Killer Paradox

27 hari lalu

Choi Woo Shik dan Son Suk Ku dalam poster drama A Killer Paradox. Dok. Netflix
5 Fakta Menarik Choi Woo Shik, Pemeran di Film Parasite dan Serial Netflix A Killer Paradox

Pemeran utama A Killer Paradox, Choi Woo Shik berhasil mencuri perhatian publik. Ini beberapa fakta menarik lain pelakon di film Parasite.


Korban Kekerasan Seksual Alami Trauma Bila Melihat Kampus Universitas Pancasila

27 hari lalu

Poster penolakan rektor yang diduga melakukan tindakan pencabulan di Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Korban Kekerasan Seksual Alami Trauma Bila Melihat Kampus Universitas Pancasila

RZ, 42 tahun korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan Rektor Universitas Pancasila mengaku alami trauma dan lebih menutup diri.


Film Dokumenter Rossa akan Segera Tayang, Rayuan Prilly Latuconsina Berhasil

31 hari lalu

Rossa dan Prilly Latuconsina. Foto: Instagram/@itsrossa910
Film Dokumenter Rossa akan Segera Tayang, Rayuan Prilly Latuconsina Berhasil

Film dokumenter Rossa berjudul All Access Rossa 25 Shining Years akan segera dirilis, Prilly Latuconsina sebagai produsernya.


5 Cara Mengatasi Trauma Anak Korban Bullying

35 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
5 Cara Mengatasi Trauma Anak Korban Bullying

Kasus bullying atau perundungan di sekolah masih kerap terjadi. Belakangan geger kasus bullying yang terjadi di SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan, Banten.


Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

42 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar/cekcok. Shutterstock.com
Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

Marah hanya karena hal sepele sebenarnya wajar tapi kalau semakin gampang marah dan lebih sering, pasti ada yang tak beres dalam diri Anda.