TEMPO.CO, Jakarta - Untuk ibu yang sedang hamil atau mencoba untuk hamil, vitamin prenatal merupakan elemen integral dari rutinitas mereka—sedemikian rupa sehingga, menurut survei tahun 2017 yang dilakukan oleh The March of Dimes, 97 persen orang Amerika yang hamil mengonsumsi vitamin prenatal. Tetapi mengingat bahwa dibutuhkan keterlibatan suami dan istri, alias telur membutuhkan sperma untuk pembuahan, informasi terbaru menunjukkan bahwa para calon ayah pun dapat mengambil manfaat dari beberapa vitamin prenatal mereka sendiri.
“Alasan untuk merekomendasikan vitamin prenatal rekayasa pria adalah bahwa ada banyak data bahwa sperma abnormal biasanya diproduksi di lingkungan inflamasi di testis,” kata Brian Levine, spesialis kesuburan yang berfungsi sebagai penasihat medis untuk Perelel, merek suplemen prenatal.
Ketika sperma suboptimal ini dibuat, mereka menghasilkan spesies oksigen reaktif, yang membuat sperma sehat lainnya di sekitar mereka sangat rentan terhadap stres oksidatif. “Sperma yang buruk membuat lingkungan yang buruk, yang menghasilkan lebih banyak sperma yang buruk dan lingkungan yang lebih buruk,” kata Dr. Levine, seperti dilansir dari laman Well and Good. “Sperma ini kemudian cenderung tidak dapat mencapai tujuan mereka untuk akhirnya berhasil membuahi sel telur.”
Meskipun jarang dokter meresepkan vitamin prenatal untuk pasien pria mereka—karena menurut Allen Morgan, seorang spesialis kesuburan, kebanyakan pria di usia reproduksi sebagian besar dalam keadaan sehat—ia mencatat mungkin disarankan untuk mereka yang memiliki jumlah sperma rendah, motilitas buruk, atau terlalu banyak sel sperma berbentuk tidak normal. Masalah-masalah ini, jelasnya, cenderung paling umum pada mereka yang merokok, minum berlebihan, atau memiliki pola makan yang buruk.
“Dengan mengonsumsi vitamin prenatal laki-laki yang benar-benar terfokus pada peningkatan tingkat sirkulasi antioksidan dalam tubuh, lingkungan mikro testis “disangga” terhadap beberapa sperma buruk yang merusak semua sperma lain yang dibuat,” kata Dr. Levine.
Selain membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi sperma untuk berkembang, calon ayah yang mengonsumsi vitamin prenatal memiliki potensi untuk menawarkan manfaat lain yang tidak terkait dengan kesuburan. “Unsur-unsur ini memiliki manfaat lain bagi tubuh dan membantu memperlambat proses penuaan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, kesehatan kulit, dan pembuluh darah,” kata Dr Morgan.
Jadi, sementara sebagian besar ayah mungkin tidak memerlukan vitamin prenatal seperti yang dilakukan ibu, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter untuk melihat apakah mengintegrasikannya ke dalam rutinitas mereka adalah pilihan yang tepat untuk perjalanan pribadi Anda menuju pembuahan.
Baca juga: Peran Ayah dalam Membangun Keluarga Harmonis