3. Es krim
Es krim rasanya enak dan mudah dikonsumsi, sehingga sering kali jadi makanan pilihan saat merasa tertekan. Makanan ini memang dapat memberikan perasaan positif pada saat itu, tapi jika porsinya ekstra besar dapat diikuti dengan ketidaknyamanan. Apalagi, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya intoleransi laktosa, salah satu kandungan bahan makanan dalam es krim.
Jika es krim adalah camilan pilihan Anda di saat stres, Naar menyarankan untuk menikmatinya di waktu yang tidak terlalu menegangkan. "Saya merekomendasikan makan es krim ketika Anda tidak stres terlebih dahulu agar tidak memperkuat asosiasi otak yang cemas [memerlukan] es krim," kata Naar.
4. Kafein
Kafein secara struktural mirip dengan adenosin, senyawa yang menumpuk di dalam tubuh sepanjang hari dan menyebabkan kantuk di malam hari. "Ketika kita minum kafein, kafein mengikat reseptor adenosin di otak kita dan menghalangi efeknya," jelas Naar. "Ini memungkinkan dopamin mengalir, membawa perasaan kewaspadaan yang intens. Bagi sebagian orang, itu bisa muncul sebagai kegelisahan, lekas marah, dan gangguan lambung."
Bagi orang yang rentan terhadap serangan panik, efek kafein bahkan lebih serius. Stimulan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi, insomnia, dan kecemasan, menurut sebuah studi September 2019 di Clinical Practice & Epidemiology in Mental Health.
Tapi, jika stres atau kecemasan dipicu oleh gangguan pencernaan, dia menyarankan menghindari kafein.