TEMPO.CO, Jakarta - Sudah sering mendengar pernyataan bahwa sarapan adalah waktu makan paling penting saat dewasa? Pernyataan itu ada benarnya, menurut penelitian Ohio State University yang dikutip eatthis.com.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Nutrition Society itu menemukan bahwa orang dewasa yang melewatkan sarapan lebih mungkin kehilangan beberapa nutrisi penting dan memilih makanan yang tidak sehat sepanjang hari.
Dalam studi yang melibatkan 30 ribu orang itu, peneliti menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan lebih mungkin kehilangan kalsium dari susu, vitamin C dari buah, serta berbagai vitamin dan mineral lain yang biasa ditemukan dalam makanan sarapan seperti sereal yang diperkaya, termasuk vitamin D dan zat besi.
"Tidak hanya orang dewasa yang melewatkan sarapan kehilangan nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral, tetapi mereka juga mengonsumsi lebih banyak kalori, gula tambahan, dan lemak jenuh," kata Stephanie Fanelli, penulis pertama studi yang juga mahasiswa doktoral di Fakultas Kedokteran di OSU.
"Lama-kelamaan kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit kardiovaskular," dia menambahkan.
Nutrisi yang hilang itu tidak tergantikan, meskipun tetap makan siang, makan malam, dan ngemil lebih banyak daripada orang yang sarapan.
"Sarapan adalah kesempatan untuk memulai dengan langkah yang benar. Makanan yang biasa dimakan saat sarapan mengandung vitamin dan mineral yang diperkaya dan alami, yang biasa kita makan dalam jumlah lebih sedikit di waktu makan berikutnya sepanjang hari," kata Fanelli.
Baca juga: 4 Kebiasaan Pagi Orang yang Berumur Panjang di Dunia
Studi tersebut juga menemukan bahwa mereka yang sarapan juga ternyata membuat pilihan makanan yang lebih baik sepanjang hari.
"Kami menemukan bahwa orang dewasa yang sarapan memiliki kualitas diet yang jauh lebih baik, meskipun makan lebih banyak kalori total untuk hari itu, daripada mereka yang melewatkan sarapan," kata Fanelli. "Ini mengungkapkan bahwa orang yang sarapan membuat keputusan diet yang lebih baik untuk hari itu, tidak hanya saat sarapan."