Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantal Lama Bisa Memicu Jerawat hingga Alergi, Kapan Harus Ganti?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi bantal dan guling. shutterstock.com
Ilustrasi bantal dan guling. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bantal yang nyaman membantu tidur lebih nyenyak. Tapi sampai kapan sebuah bantal bisa memberikan kenyamanan? Menurut Sleep Foundation, bantal sebaiknya diganti satu atau dua tahun sekali. 

Beberapa ahli mengungkap beberapa risiko memakai bantal yang sudah lama taj diganti, dilansir dari Livestrong, Selasa, 15 Juni 2021. 

1. Tidur terganggu

Bantal yang kempis menyebabkan otot tegang dan pegal. "Lama kelamaan, bantal bisa kehilangan bagiannya, terutama jika Anda tidak mencucinya secara teratur," kata Ann Romaker, profesor kedokteran dan direktur Pusat Pengobatan Tidur Pusat Medis Universitas Cincinnati. "Saat rata, bantal hanya bisa memberikan sedikit topangan leher, yang dapat menyebabkan nyeri leher, bahu dan punggung bagian atas."

Tidur di atas bantal kempis juga bisa menghambat pernapasan buat sebagian orang. Menurut Romaker, 85 persen orang dilahirkan dengan septum hidung yang menyimpang, di mana membran yang membagi rongga hidung berada di luar pusat sampai tingkat tertentu. Hal ini dapat menyebabkan napas lebih sempit, terutama saat berbaring.

"Bagi kebanyakan orang dengan septum menyimpang, mengangkat kepala membantu drainase hidung," katanya. "Jika bantal cukup rata, hidung mungkin akan lebih tersumbat." Dan itu bisa membuat orang sering terbangun saat tidur di malam hari.

2. Berjerawat 

Kulit dan rambut meninggalkan minyak di bantal. "Bantal mengumpulkan sel-sel kulit mati dan minyak, bersama dengan semua produk yang biasanya tambahkan ke kulit dan rambut," kata dokter kulit bersertifikat Cheri Frey, juru bicara Skin of Color Society dan asisten profesor dermatologi di Howard University. "Ditambah lagi, jika kamu ngiler atau berkeringat saat tidur, air liur dan keringat itu juga bisa diserap oleh bantalmu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi, bantal pun jadi tempat kotoran menumpuk dan itu bisa menyebabkan masalah kulit. "Kombinasi minyak, sel kulit mati, air liur, dan keringat adalah tempat berkembang biaknya bakteri," kata Frey. "Ini dapat menyebabkan masalah seperti pori-pori tersumbat, komedo putih dan bahkan kista."

Untuk mencegah jerawat, gunakan kain sarung bantal yang alami dan berpori seperti katun atau linen.Menurut Frey, kedua bahan itu yang terbaik untuk kulit rawan jerawat atau sensitif, karena mereka mengurangi keringat malam hari. 

3. Alergi 

Tungau debu adalah alergen yang paling sering ditemui. Serangga mikroskopis ini hidup hampir di mana-mana, tetapi mereka sangat suka di benda yang dilapisi kain termasuk kasur, furnitur berlapis kain, dan bantal.

"Setelah dua tahun, 10 persen dari berat bantal bisa berasal dari tungau debu yang mati dan kotorannya," kata Melanie Carver, kepala misi untuk Yayasan Asma dan Alergi Amerika. Jadi, itulah saatnya bantal diganti. 

Baca juga: Tidur Pakai Bantal atau Tidak, Manfaatnya Tergantung Posisi Tidur

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

10 jam lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

Menurut sebuah studi, probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dalam tubuh.


Yang Perlu Dipahami soal Melatonin dan Dosis yang Dianjurkan

1 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
Yang Perlu Dipahami soal Melatonin dan Dosis yang Dianjurkan

Kebanyakan penderita insomnia dan gangguan tidur memilih suplemen seperti melatonin untuk mengatasinya. Seberapa ampuhkah?


Apa Itu Tummy Time dan Manfaatnya bagi Bayi?

3 hari lalu

Ilustrasi bayi bermain teether. shutterstock.com
Apa Itu Tummy Time dan Manfaatnya bagi Bayi?

Tummy time adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan waktu yang bayi habiskan dalam posisi tengkurap.


6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

4 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

Tidak bisa dianggap ringan, pneumonia menjadi infeksi paru-paru yang dapat mengalami komplikasi penyakit lainnya. Begini penanganannya di rumah.


Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

4 hari lalu

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley. (Instagram/@sum41)
Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley dilarikan ke rumah sakit akibat pneumonia yang menyerangnya. Lantas, apa sebab dan gejalanya?


Perempuan Ini Nyaris Meninggal karena Makan Ikan Nila yang Terkontaminasi Bakteri

5 hari lalu

Ilustrasi Sup Ikan. shutterstock.com
Perempuan Ini Nyaris Meninggal karena Makan Ikan Nila yang Terkontaminasi Bakteri

Laura Barajas nyaris kehilangan nyawa setelah mengkonsumsi ikan nila setengah matang yang terkontaminasi bakteri mematikan


Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita kurang tidur. Freepik.com/Benzoix
Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

Kurang tidur mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus secara efisien dan mengingat memori.


Perut Nyeri dan Kembung, Tanda Usus Kekurangan Probiotik

7 hari lalu

bakteri probiotik
Perut Nyeri dan Kembung, Tanda Usus Kekurangan Probiotik

Dokter menyebut tanda-tanda yang muncul ketika tubuh butuh asupan probiotik, di antaranya nyeri dan kembung.


5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

7 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

Sebuah penelitian menunjukan bahwa proses penuaan alami bisa mempengaruhi pola tidur karena otak menjadi kurang responsif seiring bertambahnya usia.


Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

7 hari lalu

Ilustrasi hidangan spageti. Freepik.com
Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

Kisah mahasiswa yang tewas akibat menyantap sisa spageti ini bisa menjadi pelajaran, keamanan lebih penting dari penghematan.