Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produk Kosmetik Ini Mengandung Bahan Kimia Beracun, Menurut Penelitian

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi mencoba produk kosmetik. Boldsky
Ilustrasi mencoba produk kosmetik. Boldsky
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kosmetik jadi salah satu hal yang menunjang penampilan para perempuan. Namun, di balik produk tersebut, ada bahan kimia yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan, menurut sebuah penelitian. 

Dalam penelitian yang dikutip eatthis,com, sekitar setengah dari produk kosmetik yang dijual di Amerika Serikat mengandung bahan kimia industri beracun. Bahan kimia beracun itu telah dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang serius termasuk kanker. 

Para peneliti di University of Notre Dame menguji lebih dari 230 kosmetik yang biasa digunakan. Mereka menemukan bahwa 56 persen alas bedak dan produk mata, 48 persen produk bibir, dan 47 persen maskara mengandung kadar fluor yang tinggi. Itu menunjukkan barang-barang tersebut mengandung PFAS (zat perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl), salah satu bahan kimia yang digunakan dalam produk seperti wajan antilengket dan permadani, menurut Associated Press, Selasa 15 Juni 2021. 

Diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology Letters, penelitian itu menunjukkan bahwa beberapa tingkat PFAS tertinggi ditemukan pada maskara tahan air (82 persen) dan lipstik tahan lama (62 persen). Dan 88 persen produk yang diuji tidak mencantumkan kandungan PFAS bahan pada label, yang sebenarnya diwajibkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau FDA Amerika Serikat. 

Menurut laporan AP, beberapa penelitian telah menghubungkan PFAS dengan masalah kesehatan termasuk kanker, penurunan kekebalan, dan berat badan lahir rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini sedikit mengejutkan dan semoga menjadi peringatan bagi industri kosmetik dalaman hal seberapa luas kontaminasi PFAS di seluruh jenis produk rias," kata David Andrews, ilmuwan senior di Environmental Working Group, kepada CNN.

"PFAS yang paling umum adalah polytetrafluoroethylene, bahan yang paling umum dikenal sebagai teflon, atau pelapis pada panci. Tapi secara keseluruhan, kami telah mengidentifikasi 13 bahan kimia PFAS yang berbeda di lebih dari 600 produk dari 80 merek."

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC mengungkap bahwa efek kesehatan PFAS yang rendah belum pasti. "Studi pada hewan laboratorium yang diberi PFAS dalam jumlah besar telah menemukan bahwa beberapa PFAS dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, fungsi tiroid, sistem kekebalan, dan melukai hati."

Baca juga: Tips Cantik: Cara Mengetahui Kosmetik Berkualitas dan Tidak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

39 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.


Buntut Polusi Udara Pembakaran Gas, Walikota Cilegon Berhentikan Operasional Chandra Asri

20 Januari 2024

Kebakaran di pabrik kimia Chandra Asri di Cilegon. Foto : X
Buntut Polusi Udara Pembakaran Gas, Walikota Cilegon Berhentikan Operasional Chandra Asri

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta PT Chandra Asri Pacifik Tbk menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional pabriknya.


Gangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon

20 Januari 2024

Gubernur Banten Wahidin Halim Mendampingi Presiden RI Jokowi dalam peresmian pabrik baru Polyethylene (PE) milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) di Jalan Raya Anyer KM 123, Cilegon, Banten, Desember 2019 lalu. (dok Pemprov Banten)
Gangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon

PT Chandra Asri Pacifik Tbk mengalami gangguan alat yang menimbulkan pembakaran gas di cerobong.


Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

12 Januari 2024

Brand kosmetik lokal meluncurkan rekomendasi eyeshadow palette  dengan warna pigmented hanya sekali poles.
Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menilai sektor kosmetik bakal semakin tumbuh pada 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi memperkirakan keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 mencapai US$ 1,94 miliar.


Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

12 Januari 2024

Ilustrasi Ekspor Impor Non Migas. antaranews.com
Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

Kemendag emastikan Azarine telah menerapkan kaidah pembuatan kosmetik yang baik, halal dan bersertifikat BPOM.


Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

26 Desember 2023

Ilustrasi belanja kosmetik. Boldsky
Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

Kosmetik kedaluwarsa adalah tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur dan berdampak buurk pada kulit. Jadi, jangan dipakai lagi.


Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

23 Desember 2023

Menlu Retno Marsudi di Majelis Umum PBB New York, 23 September 2023. (kemlu.go.id)
Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

Menlu Retno Marsudi membahas potensi kerja sama Indonesia dan Maroko di sektor halal dan pengakuan sertifikasi halal.


Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

14 Desember 2023

Petugas BPOM memeriksa kosmetik saat sidak di Pasar Baru, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018. Sidak tersebut merupakan upaya untuk melindungi konsumen dari kosmetik berbahaya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis daftar 51 produk kosmetik yang dianggap berbahaya dan bisa menyebabkan kanker.


BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

Petugas BPOM memeriksa kosmetik saat sidak di Pasar Baru, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018. Sidak tersebut merupakan upaya untuk melindungi konsumen dari kosmetik berbahaya. TEMPO/M Taufan Rengganis
BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM telah memblokir 61.784 tautan atau link penjualan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan mengandung bahan kimia obat.


BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh melakukan pengujian laboratorium jajanan berbuka puasa (takjil) Ramadhan 1444 H yang dijajakan pedagang musiman di Banda Aceh, Aceh, Kamis 24 Maret 2023. Pengujian terhadap sampel takjil dilakukan guna mencegah beredarnya makanan dan minuman yang mengandung zat kimia berbahaya. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM menemukan 50 item obat trandisional yang mengandung bahan kimian obat dan 181 item kosmetik mengandung bahan dilarang atau berbahaya selama September 2022-Oktober 2023.