5. Gatal
Tampilannya seperti bintik-bintik merah yang biasanya terkait dengan reaksi alergi terhadap sesuatu, seperti sampo atau produk rambut lain yang gunakan, kata dokter kulit bersertifikat Ife J. Rodney, direktur pendiri Eternal Dermatology + Aesthetics.
“Minum antihistamin oral, seperti Benadryl atau Zyrtec,” kata Rodney. Tapi jangan coba antihistamin topikal karena itu bisa memperburuk.
6. Kutu
Kutu menciptakan rasa gatal yang bisa menjalar ke seluruh kepala. Anda juga dapat melihat telur parasit di sepanjang batang rambut, kata Rodney. Kutu rambut muncul karena bersentuhan dengan seseorang yang memiliki kondisi tersebut, atau dari berbagi barang yang mereka gunakan, seperti topi, sisir, atau sikat.
Sampo permetrin biasanya digunakan untuk mengobati kutu.
7. Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau kecil yang bersarang di kulit kepala, menyebabkan rasa gatal yang intens dan mengganggu. Kudis tidak terlalu umum, tetapi orang yang terkena kondisi ini biasanya memiliki kontak dekat dengan seseorang yang menderita kudis.
“Anda perlu menemui dokter kulit. Perawatan yang dijual bebas biasanya tidak menyelesaikan masalah ini," kata Rodney.
8. Kurap
Kelihatan seperti ketombe atau bersisik, meskipun bisa berupa bulatan dengan batas menonjol. Infeksi jamur menular ini disebabkan oleh kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, kata Rodney.
Untuk meredakannya, diperlukan obat antijamur dengan resep dokter, seperti losion atau salep dioleskan pada kulit, Rodney.
9. Dermatitis atopik
Dermatitis atopik pada kulit kepala terlihat seperti kulit yang gatal dan merah. Itu juga kemungkinan muncul di siku dan punggung lutut Anda, kata Rodney. Kondisi ini biasanya genetik, artinya mungkin dialami oleh seseorang yang memiliki keluarga dengan kondisi tersebut.
Cobalah untuk mencari tahu pemicunya, seperti sampo beraroma atau abrasif. Kondisioner lembut untuk melembabkan kulit kepala mungkin membantu, tapi konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
10. Masalah saraf
Tak ada tanda yang terlihat jika penyebab gatal di kulit kepala adalah masalah saraf.
"Kami selalu dapat mengetahui kapan pasien memiliki masalah saraf karena tidak ada lesi kulit primer," kata Rodney.
Kondisi ini terjadi ketika saraf di kulit kepala yang bereaksi berlebihan. Untuk mengatasinya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter umum sebelum ke ahli saraf. "Beberapa obat dapat membantu," kata Rodney.
Baca juga: Stres Menyebabkan Ketombe dan Masalah Kulit Kepala Lain, Ini Cara Mengatasinya