Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hormon Estrogen Menurun, Endometriosis akan Mereda setelah Menopause

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com
Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Endometriosis terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim, seperti di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum. Kondisi ini menyebabkan nyeri perut di bagian bawah panggul dan keluarnya darah yang berlebihan saat menstruasi. 

Penyakit yang bergantung atau dipengaruhi hormon estrogen ini umumnya dialami wanita usia produktif yakni saat hormon sedang banyak-banyaknya. Pada anak-anak, biasanya endometriosis belum bergejala karena belum pubertas, estrogen belum meningkat.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Andon Hestiantoro, mengatakan kemungkinan endometriosis akan mereda atau menghilang pada wanita yang sudah menopause (mati haid).

"Pada wanita menopause, hormon estrogen sudah lebih rendah. Kemungkinan beberapa endometriosis akan mereda atau menghilang setelah menopause," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, Senin, 14 Juni 2021. 

Endometriosis yang kerap memunculkan gejala nyeri haid yang hebat pada bagian perut dan infertilitas sebenarnya bisa diobati yakni menggunakan obat yang tidak menekan hormon estrogen rendah seperti pada kondisi menopause (di bawah 30 pg/ml) atau malah membiarkan tinggi (di atas 50 pg/ml).

Hormon estrogen perlu dipertahankan dalam kadar seimbang. Apabila sangat rendah bisa menyebabkan tulang keropos, sementara bila terlalu tinggi bisa memicu endometriosis tumbuh dan kambuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prosedur bedah sebenarnya juga termasuk dalam pengobatan penyakit ini, namun sifatnya sebatas bila kondisi endometriosis mengganggu organ lain seperti usus, ginjal, kandung kemih, menyulitkan saat buang air dan senggama hebat.

"Atau diobati tidak sembuh-sembuh, boleh dioperasi. Tetapi kalau bisa menggunakan medikamentosa, maka kita bisa mencegah endometriosis dioperasi berulang-ulang," tutur Andon.

Operasi berulang justru memicu kekambuhan endometriosis sekitar 30-50 persen. Dalam setahun, risiko kambuh bisa 30 persen dan meningkat menjadi 50 persen dalam dua tahun sehingga harus dioperasi lagi.

Di sisi lain, beberapa studi menunjukkan, operasi pada endometriosis memiliki risiko terhadap cadangan ovarium. Studi Exacoustos dkk (2004) memperlihatkan, eksisi endometrioma terbukti mengurangi volume ovarium.

Baca juga: Nyeri Haid Akibat Endometriosis Sangat Hebat, Dokter Jelaskan Penyebabnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

4 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

9 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?


4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

11 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.


Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

13 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

Wanita diketahui lebih cepat mengalami osteoporosis karena melalui proses hormonal menopause yang mengganggu kepadatan tulang.


Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

29 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?


9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

34 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

Pakar kesehatan menyebut sembilan masalah kesehatan yang identik dengan perempuan paruh baya. Apa saja?


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

42 hari lalu

Salah satu turunan tuntutan utama aksi International Women's Day Jogja 2024 berupa akses pendampingan bagi korban kekerasan difabel, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"


International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

42 hari lalu

Massa aksi menyuarakan penegakan hak-hak perempuan dan minoritas gender dalam peringatan International Women's Day Jogja 2024 di Bundaran UGM, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?


Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

42 hari lalu

Ekspresi Masaya Shibasaki, seorang karyawan EXEO Group Inc., saat mencoba perangkat listrik VR yang dikembangkan Osaka Heart Cool 'Perionoid' yang melepaskan rangsangan listrik yang terasa seperti mengalami nyeri haid pada wanita selama lokakarya menjelang Hari Perempuan Internasional di kantor pusat perusahaan di Tokyo, Jepang 7 Maret 2024. REUTERS/Issei Kato
Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional


Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

42 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.