Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Jelaskan Hubungan Pandemi COVID-19 dengan Siklus Menstruasi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi seorang perempuan. Hal yang paling umum adalah stres dan kecemasan, PCOS, PCOD, endometriosis, dan masalah kesuburan lainnya. Apakah siklus menstruasi juga bisa dipengaruhi COVID-19? 

Selama pandemi, dokter dan ginekolog mencatat lebih banyak kasus wanita dengan menstruasi yang tidak teratur. Pandemi COVID-19 telah menyebabkan tekanan psikologis yang luar biasa. Stres juga dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi.

Dilansir dari Pink Villa, Saroja Koppala, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan kesuburan di Nova IVF Fertility, India, menjelaskan bagaimana pandemi dapat mempengaruhi siklus menstruasi atau kesuburan.

Fungsi menstruasi yang normal pada wanita tergantung pada sekresi hormon dari hipotalamus, kelenjar pituitari, dan ovarium. Masalah yang muncul biasanya adanya dua siklus di bulan yang sama, memiliki periode yang lebih berat/ringan, menstruasi mereka berlangsung lebih lama, dan atau gejala premenstrual syndrome atau PMS semakin parah. Faktor-faktor yang mungkin tidak dapat dilihat bisa mempengaruhi menstruasi Anda.

Perempuan yang bekerja sekaligus mengurus rumah tangga memiliki tekanan yang lebih berat selama pandemi COVID-19. Mereka harus mengurus anak-anak, rumah tangga, dan pekerjaan mereka pada saat yang sama, apalagi jika tanpa bantuan siapa pun.

Kondisi ini berdampak pada kesehatan mental dan kesehatan menstruasi mereka juga. Mungkin tak banyak yang sepenuhnya memperhatikan efek buruknya, tapi otak mencatat informasi tersebut dan memahami bahwa lingkungan para ibu itu mungkin tidak aman.

Ada banyak stres dan kecemasan yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental wanita. Sistem respons stres wanita sangat kuat. Yang perlu Anda ketahui adalah bahwa stres jangka pendek tidak masalah, tubuh mungkin mengatasinya, tetapi stres kronis berbahaya bagi tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: 9 Penyebab Menstruasi Datang Lebih Awal, Perubahan Rutinitas hingga Kontrasepsi

Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa stres menurunkan kesuburan pada wanita. Jadi, semakin tinggi stres maka semakin tinggi peluang kesulitan untuk hamil karena butuh kadar hormon yang tepat untuk pembuahan. Sementara, stres mempengaruhi hormon. 

Hormon luteinizing (hormon yang membantu siklus menstruasi) dan stimulasi folikel dilepaskan oleh kelenjar pituitari yang ada di otak. Hormon-hormon ini menuju  ovarium dan menunjukkan ovarium apa yang harus dilakukan. Namun, jika tubuh terlalu banyak bekerja, stres, atau cemas, sinyal dari otak ke ovarium salah.

Untuk mengatasi masalah kesuburan karena pandemi, Saroja Koppala, menyarankan melakukan yoga, olahraga, meditasi, dan mengendalikan pola makan. Yoga dapat membantu mengembalikan siklus normal karena membuat pikiran lebih tenang.

Meditasi dapat membantu tubuh untuk fokus dan melepaskan stres. Meluangkan waktu ini untuk diri sendiri dapat membantu melepaskan stres karena beban ekstra. Juga, mulailah makan lebih baik dan tingkatkan asupan air. Kendalikan diet dan kurangi makanan kemasan agar menstruasi kembali normal. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

4 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

18 jam lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

1 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

1 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

2 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

10 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

10 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?