TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis perempuan Malala Yousafzai menjadi model sampul majalah Vogue Inggris edisi Juli 2021. Dia berharap, kemunculannya di majalah itu dapat menginspirasi para gadis di seluruh dunia.
Dalam cerita sampulnya, lulusan Oxford berusia 23 tahun itu berbicara tentang politik, aktivisme, dan jalannya ke depan. Yousafzai dikenal setelah perjuangannya memberdayakan perempuan di negaranya. Dia langsung mendapat perhatian global, saat ia menjadi penulis buku terlaris dan orang termuda yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.
Dia mengungkapkan kekhawatirannya tentang pencapaian tujuannya.
"Saya sangat peduli dengan pekerjaan saya dan saya khawatir tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan. Orang-orang berkata, 'Malala, jangan khawatir, itu bukan tanggung jawabmu, para pemimpin harus khawatir!' Tetapi jika saya memiliki kapasitas melakukan sesuatu untuk terus meningkatkan kesadaran, maka saya harus melakukannya," katanya.
Lahir di Mingora, Pakistan, pada 1997, Yousafzai bertekad untuk menjadi seorang dokter. Namun, segalanya berubah dengan cepat pada 2008 ketika Taliban berkuasa dan menerapkan perspektif yang berbeda tentang anak perempuan yang bersekolah.
Yousafzai terang-terangan mengadvokasi pendidikan anak perempuan, tetapi akhirnya dilarang sekolah karena pandangan radikalnya. Setelah menghabiskan bertahun-tahun memperjuangkan pendidikan anak perempuan di negara asalnya, Pakistan, dia dengan cepat mendapat perhatian internasional. Namun, pada 9 Oktober 2012,dia terluka parah dalam penyerangan bus sekolah yang dia tumpangi.
Dia diterbangkan dari Pakistan ke sebuah rumah sakit di Birmingham, Inggris. Pada Juni 2020, Yousafzai menyelesaikan studinya di Universitas Oxford, lulus dengan gelar dalam bidang filsafat, politik, dan ekonomi.
Merefleksikan waktunya di Oxford, Yousafzai mengatakan akan memanfaatkan pengalaman kuliahnya sebaik-baiknya dan menikmati banyak peluang yang menyertainya.
"Saya benar-benar bersemangat tentang apa pun. Pergi ke McDonald's atau bermain poker dengan teman-teman saya atau pergi ke acara bincang-bincang. Saya menikmati setiap momen karena saya belum pernah melihat sebanyak itu sebelumnya," jelasnya. "Saya tidak pernah benar-benar berada di antara orang-orang seusia saya karena setelah saya pulih dari insiden itu, dan berkeliling dunia, menerbitkan buku dan membuat film dokumenter, dan banyak hal terjadi. Di universitas saya akhirnya punya waktu untuk diriku."
Yousafzai juga membahas aktivisme saat ini di kalangan anak muda, dengan mengatakan dia berharap tren gerakan menjauh dari tampilan media sosial. "Saat ini kami telah mengaitkan aktivisme dengan tweet. Itu perlu diubah karena Twitter adalah dunia yang sama sekali berbeda," katanya.
Di Instagram, Yousafzai merenungkan sampul majalahnya, menulis bahwa dia berharap itu menginspirasi gadis-gadis di seluruh dunia.
"Senang dan rendah hati berada di sampul @britishvogue!" dia menulis. "Saya tahu kekuatan yang dibawa oleh seorang gadis muda di dalam hatinya ketika dia memiliki visi dan misi - dan saya berharap setiap gadis yang melihat sampul ini akan tahu bahwa dia dapat mengubah dunia," ujar Malala Yousafzai.
Baca juga: Malala Yousafzai Bikin Klub Buku yang Menampilkan Perempuan Penulis Inspiratif