Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips untuk Orang Tua Membahas Menstruasi pada Anak Remaja Perempuan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ibu dan anak remaja. Pixabay
Ilustrasi ibu dan anak remaja. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal yang perlu diperhatikan para ibu yang memiliki remaja perempuan adalah momen ketika mereka memasuki masa menarke atau menstruasi pertama. Momen ini sangat penting untuk membangun hubungan yang positif antara ibu dan anak, serta mencegah perilaku seksual dini pada anak.

Psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, memiliki tips untuk para ibu yang ingin membicarakan menstruasi pada anak remaja perempuan mereka. Mulailah dari sejumlah pertanyaan yang umum ditanyakan anak-anak mengenai menstruasi seperti apa perbedaan pembalut bersayap dan tidak, cara penggunannya, lalu kapan perempuan menstruasi dan berhenti dan apa itu menstruasi.

Selain itu, Anda juga bisa membahas masalah perubahan fisik seperti payudara akan membesar, soal pinggul, perubahan suasana hati sebelum dan sesudah menstruasi. Kemudian, bila anak sudah memasuki masa menstruasi, Anda bisa membahas soal perlunya sesekali bawa pembalut cadangan dan hal yang perlu dilakukan saat bocor, cara mencatat masa menstruasi dan alasannya mengapa penting, bagaimana menjaga kebersihan ekstra saat menstruasi hingga soal keputihan," ujarnya dalam sebuah acara daring mengenai kesehatan reproduksi, dikutip Jumat 28 Mei 2021.

Menurut psikolog yang kerap disapa Nina itu, ibu sebelumnya perlu membekali diri dengan informasi dan pemahaman yang tepat soal menstruasi. "Bekali diri (juga) dengan cara komunikasinya. Biasanya saya menyarankan coba mengobrolnya pas lagi santai, kita bisa tanya jawab dan sebagainya," katanya. 

Anna Surti Ariani menambahkan berbicara menstruasi pada remaja perempuan bukan hal tabu, melainkan penting karena menyangkut kesehatan reproduksi. Lakukan pembicaraan secara bertahap dan mulailah saat anak tampak mengalami tanda-tanda awal pubertas, misalnya kala dia bertambah tinggi atau payudaranya membesar. "Tentunya menyesuaikan pembicaraan dengan usia anak," kata Nina.

Ibu juga perlu bersikap positif. Bagi remaja, isu-isu pubertas termasuk menstruasi bisa menjadi hal sensitif, sehingga terkadang anak lebih dulu marah sebelum pembicaraan dimulai. Kemudian, ketimbang menasehati, lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan jawaban. Saat anak mengajukan pertanyaan yang tak bisa ibu jawab, tak perlu panik. Bilang saja, ibu butuh waktu berpikir. Setelahnya, segeralah mencari informasi lalu berbicara kembali pada anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat menjelaskan, usahakan tidak menggunakan kalimat yang sulit dipahami anak dan tidak konkret. Gambar anatomi tubuh yang sederhana, salah satu media yang bisa ibu manfaat. "Kita juga bisa jelaskan dengan pembalutnya, betul-betul dibuka di depan anak. Jelaskan cara menggunakannya di celana seperti gimana, cara membuangnya," tutur Nina.

Psikolog Anna Surti Ariani menambajkan membicarakan topik menstruasi tak hanya pada anak perempuan. Tapi ibu juga bisa menjelaskan topik menstruasi pada anak lelaki. Hal ini bertujuan agar mereka bisa lebih menghargai dan memahami perempuan. Jangan sampai anak lelaki justru mengejek atau mempermalukan anak perempuan yang sedang menstruasi.

"Kita harapkan anak laki-laki bisa membantu jika dibutuhkan. Contoh bantuannya, kalau anak perempuan bocor, dia bisa membantu menutupi. Atau misalnya kalau ada teman perempuan yang sedang lesu karena menstruasi, dia bisa membantu membawakan minuman hangat. Yang pasti penting juga kita menjelaskan pada anak laki-laki kita," tandasnya. 

Baca juga: Selain Sakit Kepala Ini 3 Gejala Menstruasi yang Mempengaruhi Otak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

3 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?


Perludem: Keterlibatan Caleg Perempuan dalam Gugatan PHPU Masih Minim

4 hari lalu

Seorang partisipan menulis harapannya di papan harapan setelah mengikuti jalan sehat caleg perempuan ketika pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Kawasan Bundaran HI Jakartau (30/3). Kegiatan jalan santai serta deklarasi caleg perempuan untuk pemilu 2014 itu mengajak masyarakat untuk memilih caleg perempuan yang membela hak-hak perempuan dan anak.Tempo/Dian Triyuli Handoko
Perludem: Keterlibatan Caleg Perempuan dalam Gugatan PHPU Masih Minim

Perludem menemukan adanya tingkat yang amat rendah dalam persoalan keterwakilan perempuan dalan pengajuan gugatan PHPU ini.


Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

4 hari lalu

Perempuan Palestina menggending kedua anaknya saat keluarga mereka tinggal di sekolah PBB di Gaza (3/9). AP/Khalil Hamra
Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

4 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

6 hari lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

9 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

10 hari lalu

ilustrasi Sunat
Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan


9 Jenis Defisiensi Nutrisi yang Rentan Terjadi pada Perempuan

11 hari lalu

Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com
9 Jenis Defisiensi Nutrisi yang Rentan Terjadi pada Perempuan

Perempuan dapat lebih berisiko terhadap defisiensi nutrisi tertentu karena kebutuhan biologis dan tahapan hidup mereka.


Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

12 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.