TEMPO.CO, Jakarta - Lady Gaga mengungkap detail dari serangan seksual yang dialaminya pada usia 19 tahun dalam sebuah episode serial Prince Harry and Oprah Winfrey's Apple TV+ tentang kesehatan mental, The Me You Can't See. Bintang pop dan aktris itu mengatakan bahwa seorang produser di industri musik memperkosanya hingga hamil.
"Saya berusia 19 tahun, dan saya bekerja di bisnis ini, dan seorang produser berkata kepada saya, 'Lepaskan pakaianmu'," katanya, menurut E!Online. "Dan saya berkata tidak. Dan saya pergi, dan mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan membakar semua musik saya. Dan mereka tidak berhenti. Mereka tidak berhenti meminta saya, dan saya hanya membeku dan saya - saya bahkan tidak ingat," kata dia, dikutip Glamour, Jumat, 21 Mei 2021.
Dia tahu gerakan #MeToo. Beberapa orang mungkin merasa nyaman mengungkapkan kekerasan seksual yang dialami, tapi dia tidak.
“Saya tidak ingin menghadapi orang itu lagi. Sistem ini sangat kejam dan berbahaya."
Gaga mengatakan trauma situasi ini terwujud baik secara fisik maupun emosional. Dia pernah mengunjungi rumah sakit karena dia kesakitan. Dia terkejut ketika seorang psikiater datang untuk berbicara dengannya.
"Saya mengalami gangguan psikotik total, dan selama beberapa tahun, saya bukan gadis yang sama," kenangnya. "Yang saya rasakan ketika saya merasakan sakit adalah apa yang saya rasakan setelah saya diperkosa. Saya telah menjalani begitu banyak MRI dan scan di mana mereka tidak menemukan apa-apa. Tapi tubuhmu ingat."
Sejarah Gaga dengan rasa sakit kronis dan manajemen nyeri juga disinggung dalam film dokumenter Netflix tentangnya, Five Foot Two, di mana dia terlihat mencoba banyak metode untuk mengatasi fibromyalgia-nya.
"Pertama saya merasakan sakit yang luar biasa, lalu saya mati rasa," kata Gaga dalam The Me You Can't See. "Dan kemudian saya sakit selama berminggu-minggu dan berminggu-minggu setelahnya, dan saya menyadari bahwa itu adalah rasa sakit yang sama yang saya rasakan ketika orang yang memperkosa saya hingga hamil. Di rumah orang tua saya karena saya muntah dan sakit. Karena saya telah dianiaya. Saya dikurung di studio selama berbulan-bulan," kata dia.
Baca juga: Lady Gaga Idap PTSD setelah Dilecehkan Berulang, Intip Gejalanya
Lady Gaga sebelumnya berbicara tentang menjadi penyintas kekerasan seksual. Pada 2015, dia menulis dan membawakan "Til It Happens To You," sebuah lagu yang digunakan dalam The Hunting Ground, sebuah film dokumenter tentang pelecehan seksual. Tahun berikutnya, dia membawakan lagu itu bersama puluhan penyintas pelecehan seksual di Oscar.
Di episode Me You Can't See ini, Gaga menjelaskan bahwa melukai diri sendiri adalah mekanisme coping yang tidak membantu.
"Karena itu membuatmu merasa lebih buruk… Kamu pikir kamu akan merasa lebih baik karena kamu menunjukkan kepada seseorang, 'Lihat, aku kesakitan.' Itu tidak membantu," kata Lady Gaga.