TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang pernah mengalami refluks asam lambung, entah karena gejala kehamilan atau karena makan semangkuk bakso pedas. Tapi jika refluks itu terjadi secara teratur atau kondisinya lebih parah, itu bisa jadi gejala GERD.
Dilansir dari Livestrong, Kamis, 20 Mei 2021, Jennifer Czwornog, ahli gastroenterologi di Klinik Gastroenterologi UCHealth di Cherry Creek Medical Center di Denver, mengatakan refluks asam - atau mulas - terjadi ketika asam lambung mengalir ke kerongkongan. Mulas paling sering terasa seperti sensasi terbakar di dada dan bagi sebagian orang, mungkin tidak terlalu mencolok.
Kadang-kadang, mulas sementara normal. Tetapi jika gejala sakit maag yang parah terjadi secara teratur, itu bisa menjadi kondisi yang lebih serius yang disebut GERD.
GERD adalah suatu kondisi medis yang disebut penyakit gastroesophageal reflux yang dapat menyebabkan gejala yang menyakitkan dan komplikasi jangka panjang. Kondisi tersebut terjadi karena esofagus tidak berfungsi dengan baik, sehingga asam lambung dapat mengalir mundur.
Aliran balik ini menyebabkan rasa "terbakar" yang khas di tenggorokan atau dada dan juga dapat menyebabkan batuk atau perasaan seperti harus membersihkan tenggorokan.
Jika tidak diobati, Czwornog mengatakan GERD dapat menyebabkan komplikasi yang mungkin termasuk esofagitis (radang kerongkongan), penyempitan kerongkongan yang dapat menyebabkan kesulitan menelan atau kerongkongan Barrett, yang merupakan perubahan sel-sel yang melapisi kerongkongan dan meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
Itulah mengapa sangat penting untuk mengenali gejala-gejala GERD dan segera mencari bantuan medis.
Gejala GERD pada orang dewasa sedikit berbeda dari gejala refluks asam biasa, kata Atif Iqbal, ahli bedah umum bersertifikat dan direktur medis dari Pusat Perawatan Pencernaan di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California, Amerika Serikat. GERD dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, jadi beberapa orang mungkin hanya mengalami satu atau dua gejala, sementara yang lain mungkin memiliki gejala lebih banyak.
Baca juga: 6 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Pengidap GERD, Ada Gorengan dan Tomat
Gejala umum GERD meliputi maag, nyeri dada, batuk di malam hari, perasaan makanan datang ke belakang, ketidaknyamanan di perut bagian atas, kesulitan menelan, rasa asam asam di bagian belakang tenggorokan, sakit tenggorokan, regurgitasi atau gumoh, polip.
Tapi ternyata di luar gejala umum itu, muncul juga gejala kurang umum yang dikenal dengan silent reflux. Gejala ini antara lain suara serak, sering membersihkan tenggorokan, batuk, dan tetesan post-nasal.
Gejala GERD yang kurang umum ini sering kali membuat diagnosis menjadi rumit, kata Iqbal. Gejala seperti suara berubah, merasa seperti ada benjolan di tenggorokan atau terus-menerus berdehem biasanya membuat orang mendatangi dokter THT sehingga tak kunjung hilang. Padahal mestinya ditangani oleh ahli gastroenterologi karena merupakan gejala GERD.