TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Demi Lovato melela atau coming out sebagai non-biner dan mengubah kata ganti dari dia menjadi mereka.
"Hari ini adalah hari dimana saya sangat senang untuk berbagi lebih banyak tentang hidup saya denganmu semua. Dengan bangga saya beri tahu bahwa saya mengidentifikasi sebagai non-biner dan secara resmi akan mengubah kata ganti saya menjadi mereka / di masa mendatang," kata dia saat mengumumkannya di Twitter pada Rabu, 19 Mei 2021.
Dalam sebuah video yang menyertai tweet tersebut, Demi menambahkan selama satu setengah tahun terakhir melakukan beberapa pekerjaan penyembuhan dan refleksi diri. "Dan melalui pekerjaan ini saya mendapatkan wahyu yang saya identifikasi sebagai non-biner. Saya merasa ini paling mewakili fluiditas yang saya rasakan dalam ekspresi gender saya."
Tahun lalu, penyanyi Sam Smith juga mengidentifikasi diri sebagai non-biner dan genderqueer dalam sebuah wawancara dengan Jameela Jamil di Instagram.
Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan non-biner? Smith mendefinisikan istilah itu sebagai campuran dari semua hal yang berbeda, mengungkapkan bahwa mereka tidak mengidentifikasi sebagai pria atau wanita, non-biner dapat memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang.
Tapi, menurut Stonewall UK-sebuah badan amal yang mengkampanyekan kesetaraan lesbian, gay, bi dan trans di Inggris, non-biner digambarkan sebagai payung untuk orang-orang yang identitas gendernya tidak cocok dengan pria atau wanita.
Definisi tersebut sengaja dibuat luas mengingat beberapa definisi yang dimilikinya. Beberapa individu non-biner mengidentifikasi memiliki jenis kelamin yang berada di antara dua kategori pria dan wanita, tapi yang lain dapat berfluktuasi di antara mereka, atau tidak memiliki jenis kelamin, baik secara permanen atau beberapa waktu.
The LGBT Foundation, sebuah badan amal yang mendukung kebutuhan beragam orang yang mengidentifikasi diri sebagai lesbian, gay, biseksual, dan trans, menjelaskan bahwa ada sejumlah istilah lain yang dapat digunakan oleh orang-orang dalam komunitas non-biner untuk menggambarkan gender mereka, termasuk genderqueer, neutrosis, agender, gender fluid, bigender, dan gender ketiga.
Seperti diketahui, sebagian besar masyarakat cenderung hanya mengakui dua jenis kelamin, pria dan wanita, menurut National Centre for Transgender Equality Inggris.
Konsep yang mengisyaratkan hanya ada dua gender ini sering disebut sebagai gender biner, dengan makna biner memiliki dua bagian. Oleh karena itu, "non-biner" adalah istilah yang dapat digunakan orang untuk mendeskripsikan jenis kelamin yang tidak termasuk dalam salah satu dari dua kategori ini, pria atau wanita.
Non-biner beda dengan transgender. Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang-orang yang jenis kelaminnya tidak sama dengan yang ditetapkan saat lahir.
Non-biner, di sisi lain, mengacu pada seseorang yang tidak cocok dengan kategori gender yang kaku dan bukan perempuan atau laki-laki. Meskipun mereka dapat mengidentifikasi dengan aspek gender mana pun, mereka juga dapat memiliki identitas di luar biner, yang juga dapat berubah dan berkembang seiring waktu.
Baca juga: Demi Lovato Terbuka Tentang Gangguan Bipolar, Ternyata Kini Salah Diagnosis
Meskipun non-biner sering dianggap sebagai sesuatu tang baru, identitas ini sudah ada sejak adanya peradaban. Faktanya, jenis kelamin non-biner telah tercatat sejak 400 SM sampai 200 M, ketika Hijra - orang-orang di India yang diidentifikasi bukan sebagai laki-laki atau perempuan - direferensikan dalam teks-teks Hindu kuno.
India adalah salah satu dari banyak negara di dunia dengan bahasa dan budaya sosial yang mengakui orang yang jenis kelaminnya tidak dapat secara eksklusif dikategorikan sebagai pria atau wanita.
Selain Demi Lovato, Elliot Page juga mengaku sebagai non-biner dan transgender pada Maret lalu.
INDEPENDENT.CO.UK | HEALTHLINE