TEMPO.CO, Jakarta - Berat badan setelah melahirkan selalu jadi topik diskusi yang hangat. Itu karena sebagian besar perempuan mengalami kenaikan berat badan saat hamil, tapi tak kembali turun seperti semula setelah melahirkan beberapa waktu. Penasaran apa sebabnya?
Menurut sebuah studi yang dikutip Times of India, Kamis, 29 April 2021, kenaikan berat badan setelah melahirkan bisa jadi merupakan hasil dari pilihan gaya hidup seseorang. Itu mencakup suka makan makanan sisa anak dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk santai seperti membaca atau menonton film dengan anak-anak, kata para ilmuwan.
Olga Yakusheva, seorang profesor di University of Michigan di Amerika Serikat mulai menyelidiki perbandingan berat badan antara wanita dengan dan tanpa anak.
Dalam sebuah penelitian terhadap hampir 30.000 wanita yang pernah melahirkan antara satu hingga empat kali, peneliti menemukan bahwa sebagian besar wanita tidak pernah kembali ke berat badan sebelum hamil setelah melahirkan.
Namun, berat badan mereka pada 1-2 tahun setelah melahirkan hampir identik dengan perkiraan seandainya mereka tidak memiliki anak. Baru setelah anak berusia balita, kenaikan berat badan ibu terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki anak.
Kenaikan berat badan terkait usia untuk wanita adalah 1,94 pon atau sekitar 0,9 kilogram setahun. Tapi, untuk para wanita yang punya anak, para peneliti menemukan mereka menambah berat badan ekstra sebanyak 1 pon atau sekitar 0,45 kilogram.
Alasan banyak ibu mengalami kenaikan berat badan yang lebih tinggi adalah karena gaya hidup, kata Yakusheva.
“Para ibu cenderung mengutamakan kebutuhan anak-anaknya sehingga mereka tidak berolahraga atau mengurus diri sendiri,” katanya.
Baca juga: Tips Menghindari Kenaikan Berat Badan Berlebih saat Hamil
"Mungkin juga hal-hal kecil seperti menghabiskan makanan di piring anak mereka atau menghabiskan lebih banyak waktu duduk dengan anak-anak mereka membaca atau menonton film," tambahnya.
Dia mengatakan banyak juga wanita berusaha mengatur pola makan dan olahraga untuk kembali ke berat badan sebelum hamil, tapi hasilnya sering kali mengecewakan.
"Jauh lebih baik untuk mengambil pendekatan holistik yang difokuskan pada gaya hidup sehat jangka panjang sebelum, selama, dan setelah kehamilan," katanya.
Ia juga sangat menekankan bahwa temuan ini tidak boleh membuat ibu merasa bersalah.
“Memahami tuntutan menjadi ibu dan kenaikan berat badan terkait usia penting untuk mendorong ekspektasi positif citra tubuh setelah kehamilan. Selama wanita sehat, itulah yang penting,” katanya.