Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengidap Kista Ovarium Tetap Bisa Hamil, Tapi Waspada Hal Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy
Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kista ovarium sering kali dikhawatirkan mengganggu kesuburan. Namun, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Eka Hospital, M. Yusuf, mengatakan tidak ada kaitan antara kesuburan dan kista ovarium. Pengidap kista masih bisa hamil, bahkan punya anak banyak.

Kata dia, banyak tidaknya anak tergantung dari jumlah dan kualitas sel telur yang dimiliki seorang perempuan dan mampu pecah setiap bulannya, sehingga akan dibuahi sel sperma yang memiliki kualitas bagus.

"Yang dibutuhkan adalah sperma dengan kualitas premium," ujarnya dalam diskusi virtual, kemarin, Kamis, 22 April 2021.

Yusuf menyebut ada juga sperma dengan kualitas premium namun ketika ejakulasi, bukannya mengejar sel telur, mereka hanya diam.

"Jadi apakah seseorang dengan kista mungkin punya anak banyak? Mungkin saja karena kemungkinan cadangan sel telurnya juga tetap banyak," pungkas Yusuf.

Adapun menurut catatan medis ada dua kelompok besar kista. Pertama adalah kista ovarium fungsional yang tidak perlu dikhawatirkan karena bagian dari siklus menstruasi. Kedua yakni kista ovarium yang abnormal dan bisa memicu sel kanker.

Kista umumnya tak mengganggu masa awal kehamilan. Bayi di dalam kandungan penderita kista tetap dapat tumbuh dengan baik. Hal ini karena kehamilan terjadi di rahim, sementara kista munculnya di sini indung telur. "Artinya kehamilan akan tetap aman karena tidak dipengaruhi," ujarnya dalam diskusi virtual, kemarin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Mengenal Kista Ovarium yang Sempat Diidap Aurel Hermansyah, Kini Sudah Hilang

Kendati demikian, Yusuf mengingatkan bahwa kista bisa berpengaruh akibat dari kehamilan yang semakin membesar. Ketika rahim semakin besar, kista akan mengikuti gravitasi sehingga lama kelamaan akan terpuntir atau istilah medisnya torsio. Kondisi ini akan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa pada ibu hamil.

Torsio merupakan salah satu kondisi gawat darurat yang harus ditangani cepat karena berpotensi mengakibatkan terputusnya aliran darah ke ovarium dan merusak jaringannya. Oleh karena itu, sejak pemeriksaan awal kehamilan, dokter akan menyampaikan risiko torsio bisa terjadi pada usia kehamilan 16 minggu ke atas.

"Kita akan sarankan untuk diangkat pada usia 18-22 minggu," jelasnya.

Oleh karena itu, Yusuf menyarankan bagi yang memiliki kista terutama yang berdiameter 6-8, segera melakukan operasi pengangkatan untuk menghindari terjadinya torsio bahkan pecahnya kista.

Dia juga membantah anggapan bahwa kista ovarium bisa keluar seiring dengan persalinan normal. Dia menuturkan bahwa ketika persalinan normal, serviks agak maju ke depan vagina, namun tidak sampai mengeluarkan rahim. "Hal yang sangat tidak mungkin kista keluar dari vagina," tegasnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

3 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

13 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

16 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

16 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

17 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

18 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

21 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

28 hari lalu

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

31 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.