TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan sehat akan membuat bayi juga lahir sehat. Inilah yang dicita-citakan semua wanita hamil. Namun, saat hamil, wanita rentan terhadap jenis infeksi tertentu yang bisa mendatangkan konsekuensi serius bagi bayi.
Beberapa jenis infeksi seperti infeksi kulit, vagina (ISK), atau saluran pernapasan umumnya tidak memiliki komplikasi yang serius. Infeksi ini bisa diatasi dengan minum obat.
Baca Juga:
Namun, beberapa kasus, infeksi ringan saja dapat menyebabkan masalah yang membahayakan ibu dan bayi, seperti keguguran, persalinan prematur, atau cacat lahir. Infeksi ini juga dapat ditularkan ke bayi di dalam rahim melalui plasenta atau selama kelahiran. Sebagian besar tidak terdiagnosis karena kurangnya gejala yang jelas.
Berikut 5 infeksi yang mungkin berbahaya selama kehamilan, seperti dilansir Times of India, Rabu, 7 April 2021.
1. Infeksi Cytomegalovirus
Infeksi cytomegalovirus (CMV) adalah infeksi paling umum yang dapat menyebabkan bayi cacat lahir atau dapat ditularkan ke bayi baru lahir. Wanita yang terkena CMV selama kehamilan dapat meningkatkan risiko CMV bawaan pada bayi saat lahir, radang retina, ruam saat lahir, kepala kecil yang tidak normal, kulit kuning atau berat lahir rendah. Beberapa bayi bahkan mungkin memiliki masalah neurologis jangka panjang, yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terwujud.
Virus cytomegalovirus secara alami ada di lingkungan sehingga sulit dihindari. Wanita hamil dapat melindungi diri dengan sering mencuci tangan dan menghindari kontak dengan anak kecil yang dapat menyebarkan virus dengan mudah.
2. Infeksi virus rubella
Infeksi virus rubella selama trimester pertama bisa menjadi sangat serius karena dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan kematian janin. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus ini bisa mengidap sindrom rubella bawaan. Gejala sindrom ini meliputi mata, telinga, kelainan jantung, mikrosefali, kepala kecil yang tidak normal, autisme, dan keterlambatan motorik. Tidak ada pengobatan yang tersedia untuk kondisi ini. Wanita hamil perlu mendapatkan vaksinasi virus rubella sebelum kehamilan untuk mengembangkan kekebalan dan menghindari komplikasi.
3. Streptokokus grup B
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai streptokokus grup B. Bakteri jenis ini datang dan pergi secara alami di dalam tubuh dan umumnya tidak berbahaya. Namun, ini juga dapat menyebabkan penyakit serius pada orang-orang tertentu dan dapat menyebabkan infeksi parah pada bayi baru lahir.
Virus ini biasanya berpindah dari ibu ke anak selama persalinan pervaginam, karena bakteri mungkin ada di vagina atau rektum ibu. Selama kehamilan, bakteri dapat menyebabkan peradangan internal dan bayi lahir mati. Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, termasuk kehilangan pendengaran atau penglihatan dan masalah mental.
Baca juga: Infeksi Toksoplasma Bisa Terjadi Waktu Pembuahan, Ini Bahayanya
4. Virus Zika
Infeksi virus Zika disebarkan oleh nyamuk Aedes yang menyengat pada siang hari. Virus ini juga dapat ditularkan dari orang ke orang lain. Ketika terinfeksi virus ini, ibu dapat menularkan infeksi tersebut kepada bayi yang dapat menyebabkan cacat lahir yang parah, termasuk mikrosefali dan kelainan otak. Tidak ada pengobatan yang tersedia untuk mencegah virus ini.
5. Infeksi Toksoplasmosis
Infeksi toksoplasmosis disebabkan oleh parasit protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi ini sebagian besar disebarkan oleh kucing karena kucing memakan hewan pengerat dan burung yang terinfeksi parasit ini. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tidak membersihkan kotoran kucing karena parasit sebagian besar menular melalui feses. Selain itu, daging dan tanah serta air yang belum dimasak atau setengah matang juga dapat menyebabkan infeksi ini.