TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang tumbuh dengan kebiasaan berbeda, termasuk saat mencuci rambut atau keramas. Ada yang keramas setiap hari, ada juga yang seminggu dua kali. Ada yang terbiasa mengerigkan rambut dengan hair dryer, ada juga yang membiarkannya kering secara alami.
Ketika dewasa sulit mengubah kebiasaan itu. Padahal kita tahu, beberapa kebiasaan keramas yang paling umum sebenarnya bisa merusak rambut.
Dilansir dari Pink Villa, inilah tiga kebiasaan mencuci rambut yang bisa merusak rambut.
1. Pakai air hangat
Air hangat cenderung menghilangkan minyak alami dari rambut, bahkan membuat kutikula terbuka. Meskipun air panas mungkin terdengar menggoda dan sudh terbiasa, mencuci rambut dengan air dingin atau bersuhu ruangan adalah cara teraman. Sebab, air dingin dapat menutup kutikula dan memastikan kelembapan kulit kepala tetap utuh. Membilas dengan air dingin dingin juga dapat membantu mengurangi kusut.
2. Mengurai rambut kering
Banyak orang yang menunggu rambut mengering sebelum mengurai kusut karena ada kepercayaan bahwa menyisir rambut basah menyebabkan kerusakan. Sebenarnya, waktu terbaik untuk mengurai kekusutan adalah saat ada kondisioner di dalamnya. Dengan menggunakan sisir bergigi lebar, lepaskan rambut yang saling terjalin secara perlahan tanpa menariknya terlalu keras. Kondisioner membuatnya lebih mudah terurai.
Baca juga: Waktu Paling Tepat untuk Keramas, Pagi atau Malam Hari?
3. Memakai kondisioner di kulit kepala
Meski sudah sering mendengar kondisioner hanya digunakan untuk helai rambut, masih ada orang yang mengoleskannya di kulit kepala. Hal ini menyebabkan penumpukan kulit kepala dan menyumbat pori-pori di kepala.
Selain itu, kondisioner tidak boleh dibiarkan terlalu lama, lebih dari dua menit, di rambut karena cenderung bekerja dengan cepat. Tidak ada bukti bahwa membiarkan kondisioner lebih lama saat keramas akan membantunya meresap lebih jauh dan memberikan hasil lebih optimal.