TEMPO.CO, Jakarta - Ibu dan anak perempuan bisa membicarakan banyak hal. Dari masalah teman, sekolah, sampai pacar. Tapi ketika sudah menyangkut topik kesehatan seksual, banyak ibu yang berusaha menghindarinya.
Remaja putri perlu tahu banyak tentang kesehatan seksual karena kita tahu bahwa sering terjadi kehamilan remaja. Ini merupakan salah satu konsekuensi dari kurangnya pemahaman seks, remaja sering berada dalam situasi genting dan menindaklanjutinya dengan gegabah. Gadis-gadis muda ini beralih ke Internet untuk meminta bantuan karena orang tua mereka tidak memberikan informasi tepat tentang kehamilan dan seks. Namun, tidak semua informasi di internet dapat dipercaya begitu saja.
Karena itulah, seorang ibu harus membicarakan seks dengan remaja atau putrinya yang sudah dewasa jauh sebelum situasi kebingungan terjadi sehingga dia tahu ibunya ada untuknya. Pembicaraan ini penting untuk menanamkan rasa aman dan membentuk ikatan yang erat di mana ibu kemudian menjadi orang kepercayaan. Jadi, ketika anak perempuan ingin curhat atau mencari bantuan, ibulah yang pertama kali dia datangi.
Bagaimana memulai percakapan sehat tentang pendidikan seks dan kehamilan kepada remaja putri? Madhavi Reddy dari Motherhood Hospitals, India, memberikan beberapa tips.
1. Mulai lebih cepat
Mulailah secepat mungkin dan komunikasikan terus-menerus. Jangan mencoba untuk menutupi semuanya sekaligus, dan jangan khawatir Anda sudah berlebihan. Tidak ada kata terlambat untuk memulai pembicaraan ini.
2. Pilih bahasa sesuai usia
Pilih kata dan susunlah kalimat penjelasan yang sesuai dengan usia anak. “Bayi tumbuh di tempat khusus di dalam tubuh ibu yang disebut uterus,” anak berusia tiga tahun mungkin akan merasa puas. Anak usia 6 tahun mungkin memiliki lebih banyak kekhawatiran tentang perkembangan bayi dan bagaimana kelanjutannya.
Baca juga: Cegah Anak Terpajan Pornografi, Kenalkan Pendidikan Seks Seusai Usia
3. Jelaskan fungsi organ dengan tepat
Gunakan terminologi yang tepat saat mengacu pada bagian tubuh dan fungsinya. Ini juga akan membantu melindungi anak dari pelecehan karena mereka akan dapat mengekspresikan diri jika yakin bahwa mereka telah dianiaya.
4. Cari momen tepat
Untuk memulai percakapan, carilah momen yang tepat. Misalnya, bicaralah dengan mereka atau bantu mereka memahami masalah yang mereka lihat di TV, film, iklan, musik, berita, dan komunitas tentang topik serupa. Ini juga merupakan kesempatan bagus untuk mendiskusikan nilai dan keyakinan Anda.
5. Cari tahu pengetahuan mereka
Pelajari apa yang sudah mereka ketahui, apa yang belum. Tanyakan kepada anak tentang apa yang mereka ketahui tentang topik seksual tertentu. Di sekolah, anak yang lebih besar mungkin mendengar ucapan atau kata-kata yang tidak mereka mengerti. Bertanya tentang apa yang mereka ketahui akan memberi kesempatan untuk memperbaiki informasi yang salah. Diskusikan emosi, hubungan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap orang lain selain fakta.
Di sini komunikasi adalah kunci di antara ibu dan anak perempuan. Jangan tutup pintu. Semakin banyak diskusi terjadi dengannya, semakin siap dia dengan berbagai informasi yang tepat tentang kesehatan seksual, sesuai dengan usia mereka.