Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Hamil Terpapar Bahan Kimia Cat Kuku Berisiko Depresi Pasca Melahirkan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak ibu hamil terpapar bahan kimia umum yang mengganggu endokrin, semakin besar kemungkinan mereka mengalami depresi pasca melahirkan. Hal ini menurut temuan sebuah studi kecil dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism Endocrine Society.

Bahan kimia, yang disebut ftalat, membuat plastik lebih fleksibel dan memperpanjang umur simpan wewangian. Bahan ini ditemukan dalam produk kecantikan seperti cat kuku, aftershave, sampo, dan parfum, serta mainan, pipa PVC, dan lantai vinil.

Meskipun penelitian ini kecil dan tidak dapat membuktikan sebab dan akibat, masuk akal bahwa bahan kimia tersebut, yang diketahui memengaruhi hormon, dapat berperan dalam depresi pasca melahirkan atau PPD, yang juga dipengaruhi oleh perubahan hormonal setelah lahir.

"Penelitian ini penting karena ftalat begitu lazim di lingkungan sehingga dapat dideteksi di hampir semua wanita hamil di Amerika Serikat," kata penulis studi Melanie Jacobson dari NYU Langone Medical Center di New York dalam siaran pers, seperti dilansir dari laman Insider.  "Jika bahan kimia ini dapat mempengaruhi kadar hormon prenatal dan kemudian depresi pascapersalinan, mengurangi paparan jenis bahan kimia ini bisa menjadi cara yang masuk akal untuk mencegah depresi pasca persalinan."

Studi ini adalah yang pertama untuk melihat secara khusus bagaimana efek ftalat pada hormon dapat memengaruhi risiko depresi pasca persalinan Untuk melakukan penelitian, peneliti mengikuti 139 wanita selama kehamilan mereka dan empat bulan setelah melahirkan. Sebagian besar diidentifikasi sebagai Hispanik dan hanya menyelesaikan sekolah menengah atau perguruan tinggi.

Selama kehamilan, para peserta mengisi kuesioner yang merinci faktor-faktor seperti riwayat kesehatan, perilaku kesehatan, dan gejala depresi mereka. Para peneliti juga mengambil sampel urin dan darah wanita untuk mengukur tingkat bisphenol (jenis lain dari bahan kimia pengganggu endokrin yang ditemukan dalam plastik) dan ftalat, serta hormon seks mereka. Kemudian, empat bulan setelah melahirkan, para peneliti menilai partisipan untuk PPD, sambil juga mempertimbangkan masalah seperti kondisi sosial, hasil kelahiran, dan penggunaan antidepresan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penulis penelitian menemukan bahwa wanita dengan tingkat ftalat yang lebih tinggi dalam urin mereka lebih mungkin memenuhi kriteria untuk depresi pasca melahirkan. Namun, hanya 12 dari 139 wanita yang diteliti, atau kurang dari 9 persen, yang memenuhi kriteria depresi pascapersalinan yang dapat didiagnosis, sementara perkiraan prevalensinya secara nasional berkisar dari 10 hingga 25 oersen. Mereka dengan PPD cenderung lebih tua, lajang, dan mengalami gejala depresi selama kehamilan.

Yang penting, para peneliti juga menemukan bahwa paparan bahan kimia yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan tingkat progesteron yang lebih rendah, yang memengaruhi menstruasi dan mengatur suasana hati. Temuan yang "kuat" ini sejalan dengan hipotesis bahwa bahan kimia yang mengganggu endokrin mendorong pergeseran hormonal, yang dapat memengaruhi depresi pascapersalinan, tulis penulis penelitian.

Baca juga: 3 Penyebab Wanita Mengalami Depresi Pasca Melahirkan, Ada Peran Pasangan

Namun, faktor lain mungkin berperan dan diperlukan lebih banyak penelitian. Studi ini adalah yang pertama untuk melihat secara khusus bagaimana efek bahan kimia pada hormon dapat memengaruhi risiko depresi pasca melahirkan, meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa hormon yang mengganggu endokrin terkait dengan hasil kelahiran yang merugikan, seperti kelahiran prematur.

Para peneliti mengatakan menghindari kemasan makanan dan kosmetik dan plastik tertentu selama kehamilan bisa menjadi cara yang lebih mudah untuk mengurangi risiko depresi pasca melahirkan daripada mengubah kecenderungan genetik atau status sosial ekonomi Anda, yang keduanya juga memengaruhi seberapa rentan Anda terhadap kondisi tersebut.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

1 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

4 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

14 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

15 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

17 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

17 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.