TEMPO.CO, Jakarta - Seolah-olah jerawat hormonal saja tidak cukup, beberapa orang mengalami serangan insomnia terburuk tepat sebelum menstruasi. Biasanya itulah yang memberi petunjuk bahwa siklus menstruasi akan segera dimulai.
Menurut Julie Levitt, MD, seorang dokter ahli kebidanan bersertifikat di Kelompok Wanita Northwestern, insomnia yang disebabkan oleh siklus menstruasi dapat terjadi karena peningkatan kadar progesteron pada paruh kedua siklus menstruasi setelah ovulasi.
Pada permulaan siklus menstruasi, kadar progesteron dan estrogen sama-sama turun, jelas Dr. Levitt, yang memicu pendarahan. "Beberapa wanita mengalami efek ini juga pada kemampuan mereka untuk tidur dan tetap tertidur," ujarnya seperti dilansir dari laman Pop Sugar.
Hal ini telah diamati dalam studi ilmiah juga. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014 sebenarnya menemukan hubungan antara fragmentasi tidur dan fase luteal dari siklus menstruasi, atau saat PMS terjadi.
Pengalaman gangguan tidur di sekitar waktu siklus menstruasi juga telah dilaporkan sendiri dalam survei National Sleep Foundation Sleep in America 2007. Meredith Broderick, seorang dokter tidur dan ahli saraf bersertifikasi, menunjuk ke survei tersebut dan mengatakan bahwa 25 hingga 33 persen wanita menstruasi yang disurvei melaporkan gangguan tidur sebelum atau selama menstruasi.
"Ia juga menemukan bahwa wanita yang memiliki gejala pramenstruasi (PMS) yang lebih parah mengalami insomnia atau kantuk di siang hari. Ilmu yang mengevaluasi tindakan yang lebih obyektif tergantung pada populasinya," kata Dr. Broderick. "Misalnya Anda mempelajari wanita muda, wanita paruh baya, wanita dengan siklus menstruasi 'normal', atau mereka dengan PMS atau PMDD."
Gangguan dysphoric pramenstruasi atau PMD), bentuk PMS yang lebih serius di mana gejalanya cenderung parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari, mungkin juga berhubungan dengan kesulitan tidur. Johns Hopkins Medicine mencantumkan insomnia sebagai gejala fisiologis yang umum.
Kantor Kesehatan Wanita dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat juga mencatat bahwa tujuh dari 10 wanita dengan PMDD mengalami kesulitan tidur selama hari-hari menjelang menstruasi.
Dr. Broderick mengatakan bahwa perawatan medis untuk PMS dan PMDD dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, seperti juga mengobati rasa sakit atau ketidaknyamanan, dan Anda harus selalu menemui dokter kandungan jika Anda mengalami gejala menstruasi yang tidak normal atau ketidakteraturan. "Jika ragu, buatlah janji dengan spesialis tidur bersertifikat jika masalah tidur mengganggu kualitas hidup Anda atau fungsi siang hari," tambah Dr Broderick.