TEMPO.CO, Jakarta - Jangkauan vaksin Covid-19 semakin luas. Selain tenaga medis, orang lanjut usia, PNS, guru, juga pedagang pasar sudah boleh mendapatkannya. Di antara mereka ada ibu menyusui. Namun, masih banyak orang yang meragukan keamanannya.
Beda dengan wanita hamil, ibu menyusui sudah dibolehkan mendapatkan vaksin COVID-19, sesuai dengan panduan WHO dan Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI).
Baca Juga:
Dilansir dari Express.co.uk, Rabu (24/3), sampai saat ini memang masih belum ada data tentang keamanan vaksin Covid-19 dalam kondisi ibu menyusui. Begitu juga dengan dampaknya terhadap pemberian makan bayi yang masih belum diketahui dengan pasti.
Akan tetapi, secara umum hal tersebut dianggap aman. Adapun, pedoman Pemerintah menyatakan vaksin Covid-19 tidak dianggap sebagai risiko bagi bayi yang menyusui dan manfaat menyusui sudah diketahui dengan baik.
"Karena itu, JCVI merekomendasikan agar vaksin bisa diterima saat menyusui. Ini sejalan dengan rekomendasi AS dan WHO," demikian tertulis dalam panduan tersebut.
Asisten praktisi di Norfolk and Suffolk NHS Foundation Trust, Sophia Hunter, mengatakan bahwa dia memiliki beberapa kekhawatiran seputar vaksinasi saat menyusui, karena saran awalnya adalah agar wanita menyusui tak menerima vaksinasi.
Akan tetapi saat pedomannya berubah, dia memutuskan untuk berbicara dengan dokter umumnya tentang vaksinasi. Dia menuturkan satu-satunya efek samping yang dialaminya setelah 48 jam divaksin adalah perasaan lesu.
"Ini mereda dengan cepat dan saya tidak mengalami efek samping yang lama. Saya sangat senang memutuskan untuk mendapatkan vaksin ini. Hal itu membuat saya lebih percaya diri saat pergi keluar," katanya.
Baca juga: Chacha Frederica Lega Sudah Divaksin COVID-19 di Masa Menyusui
Kementerian Kesehatan RI juga sudah membolehkan ibu menyusui untuk divaksin, sesuai dengan Surat Edaran No HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Pada Kelompok Sasaran Lansia Komorbid dan Penyintas COVID-19 serta Sasaran Tunda pada 11 Februari 2021.
Tapi jika Anda terus merasa khawatir tentang vaksin dan menyusui, carilah informasi yang tepat dari dokter atau petugas kesehatan yang kompeten.