TEMPO.CO, Jakarta - Pakaian dalam mempengaruhi kenyamanan beraktivitas. Pakar menyarankan menggantinya setiap hari, lalu mencucinya sebelum dipakai kembali. Adakah batas waktu pemakaian pakaian dalam, dari sisi kesehatan?
Ginekolog NYU Langone Health, Taraneh Shirazian, mengatakan bahwa menentukan batas waktu pemakaian pakaian dalam tak sesederhana yang diperkirakan orang. Sebab, tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa pakaian dalam lama tidak sehat atau bisa menjadi faktor risiko kondisi tertentu di vagina, seperti dikutip Health, Selasa, 23 Maret 2021.
Baca Juga:
Namun, ada alasan yang masuk akal untuk mengganti pakaian dalam secara teratur, karena itu mempengaruhi kenyamanan dan mengurangi kemungkinan terjadinya masalah seperti reaksi alergi atau infeksi.
Profesor klinis mikrobiologi dan patologi di NYU School of Medicine, Philip Tierno, menyatakan, pakaian dalam tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Tetapi jika celana dalam tidak berfungsi secara mekanis atau misalnya ada lubang atau karetnya lepas inilah saatnya untuk menggantinya.
Mengenakan pakaian dalam yang usang benar-benar dapat menimbulkan masalah kesehatan. Shirazian menjelaskan, apabila jahitan celana dalam robek, hal itu dapat mengiritasi kulit Anda dan mengakibatkan luka atau lecet yang meningkatkan risiko infeksi.
Jadi, jika ingin memakainya dalam waktu lama, perhatikan kualitas pakaian dalam yang dipengaruhi oleh bahan, pewarna, dan bahan kimia yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Kiat Memilih Celana Dalam Wanita, Nyaman Saja Tak Cukup
Shirazian merekomendasikan mengenakan celana dalam berbahan katun, karena dapat tidak membiarkan kelembapan menumpuk dengan mudah yang berpotensi mengakibatkan infeksi.
Di sisi lain, kain sintetis seperti nilon dan spandex menahan kelembapan dan tidak mudah kering sehingga meningkatkan risiko iritasi dan infeksi.
Potongan kain pakaian dalam Anda juga penting. Pakaian dalam yang lebih mewah mungkin terbuat dari kain yang lebih kaku dan dapat mengganggu area selangkangan Anda. Akibatnya, tidak hanya membuat Anda tidak nyaman tetapi juga dapat menyebabkan lecet.
Untuk penggunaan sehari-hari, gunakan pakaian dalam yang nyaman, lembut, dan menyerap kelembapan apapun model dan jenis pakaian dalamnya.
Untuk menghindari risiko kesehatan apa pun sekaligus agar pakaian dalam awet, sangat penting untuk membersihkan pakaian dalam dengan benar di sela-sela pemakaian.
Pertama, ikuti petunjuk perawatan pada label. Apabila mengenakan pakaian dalam berbahan katun putih, Tierno menyarankan untuk menambahkan pemutih saat mencucinya.
"Pemutih akan memberantas semua bakteri. Bila celana dalam berwarna, produk lain dapat ditambahkan alih-alih pemutih, misalnya lysol, yang secara efektif membunuh kuman," kata Tierno.
Apabila pakaian dalam terbuat dari kain yang lebih lembut, seperti sutra atau asetat, cucilah dengan tangan atau menggunakan alat yang dirancang untuk bahan halus.