Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekerja Shift Malam Lebih Berisiko Terkena Kanker, Menurut Penelitian

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi bekerja malam. Shutterstock
Ilustrasi bekerja malam. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja shift malam bisa meningkatkan risiko kanker tertentu dibandingkan dengan bekerja di siang hari, menurut studi oleh tim dari Washington State University. 

Penelitian itu menunjukkan bahwa shift malam mengganggu ritme alami 24 jam dengan aktivitas gen terkait kanker tertentu. Pekerja shift malam lebih rentan terhadap kerusakan DNA sementara, juga membuat mekanisme perbaikan DNA tubuh tidak tepat waktu untuk menangani kerusakan itu.

Diterbitkan secara online di Journal of Pineal Research, pekan lalu, penelitian ini melibatkan eksperimen laboratorium terkontrol yang menggunakan sukarelawan sehat yang melakukan simulasi shift malam atau jadwal shift siang.

"Ada banyak bukti bahwa kanker lebih umum terjadi pada pekerja shift malam, yang membuat World Health Organization's International Agency for Research on Cancer mengklasifikasikan pekerjaan shift malam sebagai kemungkinan karsinogenik," kata rekan penulis Shobhan Gaddameedhi, seorang profesor yang sebelumnya bekerja di WSU College of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences dan sekarang dengan Departemen Ilmu Biologi dan Pusat Kesehatan Manusia dan Lingkungan North Carolina State University.

"Namun, belum jelas mengapa kerja shift malam meningkatkan risiko kanker, yang ingin kami bahas dalam penelitian kami."

Para peneliti mempelajari potensi keterlibatan jam biologis tubuh bawaan yang membuat orang tetap dalam siklus siang dan malam 24 jam. Meskipun ada jam biologis sentral di otak, hampir setiap sel di dalam tubuh juga memiliki jam bawaannya sendiri. Jam biologis sel ini melibatkan gen yang dikenal sebagai gen jam yang ekspresinya berirama, yang berarti tingkat aktivitasnya bervariasi dengan waktu siang atau malam.

Para peneliti berhipotesis bahwa ekspresi gen yang terkait dengan kanker mungkin berirama juga, dan kerja shift malam mungkin mengganggu ritme gen-gen ini.

Untuk mengujinya, mereka melakukan eksperimen simulasi kerja shift yang melibatkan 14 peserta yang menghabiskan tujuh hari di dalam laboratorium tidur di WSU Health Sciences Spokane. Separuh dari mereka menyelesaikan simulasi jadwal shift malam selama tiga hari, sedangkan separuh lainnya berada pada jadwal simulasi shift siang selama tiga hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Perempuan yang WFH Jangan Bekerja Sampai Larut Malam, Berisiko Kanker Payudara

Sebagai bagian dari protokol, mereka tetap terjaga selama 24 jam dalam posisi setengah bersandar di bawah paparan cahaya dan suhu ruangan yang konstan dan diberi makanan ringan yang sama setiap jam. Setiap tiga jam sampel darah diambil.
Analisis sel darah putih yang diambil dari sampel darah menunjukkan bahwa ritme banyak gen terkait kanker berbeda pada kondisi shift malam dibandingkan dengan kondisi shift siang. 

"Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa jadwal shift malam membuang waktu ekspresi gen terkait kanker dengan cara yang mengurangi efektivitas proses perbaikan DNA tubuh saat paling dibutuhkan," kata rekan penulis Jason McDermott, seorang ilmuwan komputasi dari Divisi Ilmu Biologi Laboratorium Nasional Pacific Northwest.

Langkah para peneliti selanjutnya adalah melakukan eksperimen yang sama dengan pekerja shift di dunia nyata yang secara konsisten bekerja pada shift siang atau malam selama bertahun-tahun untuk memastikannya. 

Jika itu terbukti, penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pencegahan kanker dan obat-obatan yang dapat mengatasi kesalahan pada proses perbaikan DNA.

TIMES OF INDIA | EUREKALERT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

22 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

8 hari lalu

Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.