TEMPO.CO, Jakarta - Menopause terjadi pada usia yang berbeda-beda, tapi rata-rata terjadi di usia 52 tahun. Hanya sekitar lima persen wanita mengalami menopause dini yang terjadi atara usia 40-45 tahun.
Saat menstruasi berakhir, hormon berubah dan menyebabkan banyak gejala. Menurut jurnal penelitian BMC Women's Health, beberapa gejala menopause yang paling umum termasuk keringat malam, insomnia, vagina kering, gangguan mood, penambahan berat badan, dan hot flashes.
Hot flash, kadang-kadang disebut hot flush, adalah salah satu gejala menopause yang paling umum. "Hot flash adalah hasil dari respons hormonal yang berlebihan namun sementara dari termoregulator tubuh kita di otak — hipotalamus — yang menyebabkan pelebaran paradoks pembuluh darah di kulit. Hal ini pada gilirannya menyebabkan kita tiba-tiba merasa hangat dan memerah,” kata Cindy MP Duke, seperti dikutip Glamour, Senin, 8 Maret 2021.
Tidak semua wanita mengalami hot flash. Hot flash mempengaruhi sekitar 85 persen wanita menopause. Sekitar 55% wanita mengalami hot flash saat mereka memasuki tahap menopause.
Menurut sebuah ulasan di Journal of Midlife Health, semburan panas adalah sensasi panas, berkeringat, kemerahan, kecemasan, dan kedinginan. Sensasi ini berlangsung kurang dari lima menit.
"Banyak wanita menggambarkan hot flash sebagai serangan panas mendadak yang dirasakan secara internal terutama di dada, leher, dan wajah," kata Kiarra King, seorang dokter kandungan dan kebidanan bersertifikat. "Beberapa wanita akan mengalami keringat, kemerahan, atau jantung berdebar-debar."
Baca juga: Dua Gejala Menopause Ini Paling Tidak Disadari Wanita
Meski semburan panas ini tidak berbahaya, banyak perempuan yang merasa aktivitasnya terganggu. Berikut enam tip kunci untuk mengelola gejala menopause ini.
1. Berpakaian berlapis-lapis
Ini mudah. Gunakan pakaian berlapis. Dengan begitu, saat hot flash melanda, Anda cukup melepas outer dan hanya memakai inner saja.
2. Bawal kipas angin mini
Terkadang hot flash dapat menyerang saat bepergian. Jadi, selalu bawa kipas atau kipas angin elektrik mini untuk membantu meredakan rasa panas saat mengalami hot flash.
3. Batasi minuman panas
Secangkir kopi hangat di pagi hari dapat menaikkan suhu tubuh. Jadi, ganti kopi hangat dengan minuman es.
4. Batasi asupan alkohol
Alkohol dapat melebarkan atau melemaskan pembuluh darah. Akibatnya, orang merasa lebih hangat karena panas yang hilang melalui kulit. Jadi gunakan semburan panas sebagai alasan untuk mengurangi asupan alkohol.
5. Atur suhu ruangan
Atur suhu ruangan lebih rendah dari biasanya. Jika Anda mengalami gejala menopause lebih sering di malam hari, jaga suhu pengatur udara yang nyaman untuk istirahat agar tidur Anda tidak terganggu.
6. Konsultasi ke dokter
Selain hot flash, menopause juga bisa menimbulkan gejala lain seperti vagina kering. Jika merasa terganggu, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan terapi penggantian hormon.