TEMPO.CO, Jakarta - Cinta Laura mengunggah video tentang perundungan yang rentan menimpa anak-anak sekolah pada Jumat, 26 Februari 2021. Di sela-sela sebuah acara, Cinta mewawancarai Anya Geraldine tentang peristiwa perundungan yang pernah dialami semasa sekolah.
“Kamu pernah nggak sih di-bully?” Cinta bertanya.
“Pernah waktu SMA, SMP juga pernah karena sirik-sirikan kakak kelas. Cuma yang benar-benar kejadian itu pas aku SMA,” kata dia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perundungan adalah perbuatan merundung, yaitu menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan dari waktu ke waktu, seperti memanggil nama seseorang dengan julukan yang tidak disukai, memukul, mendorong, menyebarkan rumor, mengancam, atau merongrong .
Anya bercerita bahwa saat SMA dia mengalami perundungan fisik oleh kakak kelas. Penyebabnya adalah rambut. Saat itu Anya memiliki rambut yang panjang dan diwarnai cokelat. Saat dia ke kantin dan membawa makanan, tiba-tiba kakak kelasnya menjambak rambutnya dari belakang dan bertanya maksud dia mewarnai rambut.
“Jadi intinya kakak kelas aku itu ngerasa adek kelasnya nggak boleh gaya-gayaan,” kata Anya.
Anya saat itu tidak melawan atau melapor kepada guru. Sebab, dia merasa perundungan siswa junior oleh siswa senior seperti sudah menjadi budaya di sebagian kalangan anak sekolah. Tapi karena Anya tak pernah melapor, pelaku perundungan itu tak pernah berhenti membuat dia tidak nyaman.
“Dia mungkin ngejambak sekali doang tapi kalau aku lewat, dia dan gengnya itu kayak ngeliatin,” Anya bercerita.
Ketika SMP, perundungannya tidak dalam bentuk verbal atau fisik. Anya hanya dibuat tidak nyaman ketika lewat di depan kakak kelas, mereka melihat ke Anya sambil berbisik-bisik. Meski tak seberapa, Anya merasa sakit hati karena sebelumnya dia tak pernah mengalami hal yang serupa.
Baca juga: Tak Buat Resolusi, Anya Geraldine Hanya Ingin Percaya Diri Sendiri di 2021
“Karena sudah terbiasa dari SMP digitun, pas SMA aku udah biasa aja digituin,” kata dia.
Setelah mendengar cerita Anya, Cinta mengajak anak-anak sekolah dan remaja memperkuat mental menghadapi perundungan. Meski tindakan itu salah, banyak korban yang tidak melaporkan kejadiannya dengan alasan tidak berani atau sudah dianggap biasa.
“Kalian bisa memilih untuk tidak membiarkan bullying itu merusak masa depan kalian. Lihat contohnya, Anya. Walaupun dia mengalami itu, dia bisa terus melihat ke depan dan memikirkan kariernya sehingga sukses seperti sekarang,” kata dia.
Dia juga mengingatkan remaja untuk terus maju dan menjadi positif untuk orang-orang di sekeliling. “Jangan sampai punya mental yang pustus asa, keep fighting and move forward," kata Cinta Laura sebelum menutup videonya bersama Anya Geraldine.