TEMPO.CO, Jakarta - Anda termasuk yang mana, penyuka sarapan atau pembencinya? Golongan mana pun Anda, hal yang perlu diketahui adalah sarapan dapat berdampak besar bagi kesehatan secara keseluruhan.
Beberapa kebiasaan makan pagi bisa mempersingkat umur. Itu karena kebiasaan yang buruk bisa meningkatkan risiko penyakit kronis penyebab kematian dini yang paling umum, seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Dilansir dari eatthis.com, berikut kebiasaan sarapan yang berdampak buruk pada kesehatan.
1. Sering melewatkan sarapan mempengaruhi berat badan
Melewatkan sarapan bisa mempengaruhi berat badan. Sebuah studi Februari 2020 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa peserta yang makan sarapan besar, dibandingkan dengan orang yang makan malam besar, membakar kalori hampir dua kali lebih banyak sepanjang hari. Mereka yang sarapan juga memiliki tingkat gula darah dan insulin yang lebih rendah.
Penelitian ini juga menemukan bahwa peserta yang makan sarapan rendah kalori melaporkan peningkatan rasa lapar, terutama untuk makanan manis. Ini dikaitkan dengan obesitas yang menurut penelitian National Institutes of Health atau NIH dapat mempersingkat harapan hidup hingga 14 tahun.
2. Daging asap meningkatkan risiko kanker kolorektal
Daging asap adalah salah satu pilihan sarapan yang paling digemari. Tetapi sebuah studi Februari 2020 yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology menemukan bahwa makan satu potong daging asap per hari (25 gram) meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 20 persen. Menurut American Cancer Society, 37 persen pasien dengan kanker kolorektal memiliki tingkat kelangsungan hidup 5 tahun lebih rendah daripada mereka yang tidak menderita kanker.
3. Sarapan jus manis meningkatkan risiko diabetes
Sebuah studi pada September 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa asupan jus buah 100 persen hingga setengah cangkir atau lebih per hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyebab utama kematian ketujuh di AS, sebesar 16 persen. Sebagai gantinya, para peneliti menyarankan untuk menukar jus dengan sepotong buah utuh, yang mengandung lebih banyak serat daripada jus.
Baca juga: 5 Pilihan Kombinasi Sarapan untuk Penurunan Berat Badan yang Lebih Cepat
4. Jus grapefruit dapat mengganggu kerja obat
Penggemar jus grapefruit atau jeruk Bali merah saat sarapan sebaiknya mulai berhati-hati jika sedang minum obat. Food and Drug Administration mencatat bahwa jus grapefruit dapat berinteraksi dengan obat-obatan. Jus ini dapat membuat obat-obatan, seperti obat penurun kolesterol (atorvastatin) dan penurun tekanan darah (nifedipine), yang masuk ke aliran darah memiliki konsentrasi lebih tinggi sehingga berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa fatal.
5. Kopi terlalu dini mempengaruhi kontrol gula darah
Minum kopi sebaiknya setelah selesai sarapan. Sebuah studi pada Oktober 2020 dari University of Bath menemukan bahwa meminum kopi hitam di pagi hari dapat berdampak negatif pada kontrol glukosa (gula) darah, faktor risiko diabetes dan penyakit jantung — dua penyebab utama kematian di Amerika. Ditemukan bahwa minum kopi hitam meningkatkan respons glukosa darah saat sarapan sekitar 50 persen.
6. Sering tidak sarapan berisiko untuk jantung
Sebuah studi April 2019 yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology terhadap 6.550 orang dewasa di Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan memiliki risiko kematian terkait kardiovaskular 87 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang sarapan. Ini karena tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi jadi meningkat.
Jadi, jangan lupa sarapan sebelum beraktivitas. Pilih makanan sehat dengan gizi seimbang.