TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang menjaga asupan makanan agar berat badan tidak naik. Tapi ada juga orang yang tetap langsing meski sudah makan banyak. Apa sih rahasianya?
Alasannya bukan hanya metabolisme tubuh yang cepat. Dilansir dari Times of India, Selasa, 16 Februari 2021, penyebab badan tetap langsing meski sudah makan banyak cukup kompleks karena ada beberapa faktor yang berperan, mulai dari genetik, nutrisi, dan bahkan faktor perilaku sehari-hari.
Selain pola makan, tingkat aktivitas fisik jadi salah satu penentu naik atau turunnya berat badan. Aktif secara fisik bukan berarti pergi ke gym setiap hari selama berjam-jam. Aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga juga termasuk.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa genetik juga mempengaruhi kecenderungan menggerakkan tubuh, ada orang yang lebih banyak daripada yang lain sehingga membantu mereka membakar kalori lebih banyak dan mempertahankan berat badan yang sehat. Jadi, meski ada beberapa orang melakukan olahraga yang sama, jumlah kalori yang terbakar masing-masing orang belum tentu sama. Ini tergantung genetik.
Genetik berperan dalam menentukan penambahan atau pengurangan berat badan. Menurut sebuah studi pada 2019 yang diterbitkan dalam PLOS Genetics, lebih dari 250 wilayah DNA yang berbeda dapat dikaitkan dengan obesitas.
Untuk studi tersebut, para peneliti memeriksa data yang dikumpulkan dari 1.622 orang sehat dengan indeks massa tubuh (BMI) rendah, 1.985 orang dengan obesitas berat dan 10.433 orang kontrol dengan berat badan normal. Di akhir penelitian, mereka menyimpulkan bahwa partisipan kurus memiliki lebih sedikit gen yang terkait dengan obesitas.
Baca juga: 5 Makanan yang Aman Dikonsumsi Tanpa Khawatir Berat Badan Naik
Tetapi gen bukanlah satu-satunya hal yang berkontribusi pada penambahan atau penurunan berat badan. Selama penelitian, para peneliti juga menemukan beberapa orang yang memiliki faktor penentu genetik untuk obesitas namun mereka tetap langsing.
Genetik memang memiliki peran dalam menentukan berat badan kita, tetapi itu bukan satu-satunya. Pola tidur, gaya hidup, tingkat asupan alkohol, pilihan makanan, aktivitas fisik juga menentukan berat badan.
Selain faktor itu, kebanyakan orang yang makan banyak di depan orang lain sebenarnya belum tentu makan dalam jumlah yang sama ketika sendirian. Mereka mungkin makan donat atau piza yang banyak di depan orang lain, tak berarti mereka juga makan makanan kaya kalori lainnya di waktu lain. Bisa jadi, mereka hanya makan dua kali dalam sehari dan menjaga camilan sehingga total asupan kalorinya sebenarnya sama saja dengan orang lain.
Jadi, jika ingin bugar dan tak gampang gemuk, jangan hanya berfokus pada makan lebih sedikit atau lebih banyak bergerak, tetapi ubahlah gaya hidup. Bukan hanya bikin tubuh tetap langsing, kebiasaan hidup sehat juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.