Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Menteri Bintang Jika Orang Tua Izinkan Perkawinan Anak karena Susah Cari Makan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga.
Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyoroti situs Aisha Wedding yang menfasilitasi dan mengajak orang menikah muda dengan dalih agama. Bintang menegaskan layanan situs tersebut jelas melanggar hukum dan merugikan semua orang karena memfasilitasi perkawinan anak.

"Pengelola situs itu melanggar undang-undang perlindungan anak, undang-undang perkawinan, dan undang-undang perdagangan orang," kata Bintang dalam diskusi lewat daring bertajuk 'Membangun Sinergi Mewujudkan Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju' pada Kamis, 11 Februari 2021.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah berkoordinasi dengan polisi dan kementerian terkait dalam menghentikan dan memproses hukum pengelola situs tersebut. "Kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut tuntas dan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir situs tersebut," kata Bintang.

Salah satu alasan yang kerap mengemuka ketika terjadi perkawinan anak, menurut Bintang, adalah motif ekonomi. Menteri Bintang menjelaskan, banyak orang memaklumi bahkan mendukung terjadinya perkawinan anak karena 'susah cari makan', sulit mendapatkan pekerjaan, tidak punya kegiatan, dan lainnya.

"Muncul pertanyaan 'kenapa enggak boleh orang tua mengizinkan perkawinan anak? Situasi sedang sulit, cari makan susah, supaya anak tidak mati kelaparan'. Jadi mereka terpaksa menikahkan anak di usia muda," kata Bintang menirukan keluhan yang selama ini dia dengar. Bintang Puspayoga menjelaskan, situasi yang sulit bukan dalih orang tua mengizinkan perkawinan anak. "Ini pikiran jangka pendek dalam menyelesaikan persoalan yang ada, terutama tidak memberikan ruang bagi anak sebagai masa depan bangsa."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bintang Puspayoga menjelaskan banyak program pemerintah yang mendukung kehidupan dan kemandirian keluarga tidak mampu. Di Kementerian Sosial misalkan, ada program Keluarga Harapan. Lagipula, Bintang melanjutkan, implikasi perkawinan anak sangat besar, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

"Kalau kondisi ekonomi bagus, pendidikan lebih baik, maka perkawinan anak bisa ditekan," katanya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menurut Bintang, telah bersinergi dengan berbagai lembaga agar dapat menjangkau masyarakat sampai ke level paling bawah. Contohnya, penjual sayur keliling atau tukang sayur di kampung-kampung turut mengkampanyekan setop perkawinan anak kepada pelanggan mereka.

Baca juga:
Kongres Ulama Perempuan: Promosi Kawin Anak Aisha Weddings Melecehkan Agama

Pada kesempatan itu, Menteri Bintang Puspayoga mengatakan mencegah perkawinan anak menjadi satu dari lima isu prioritas arahan Presiden Joko Widodo. Selain mencegah perkawinan anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga bertugas meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menurunkan angka pekerja anak.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna Alumnus Universitas Udayana, Menteri hingga Selebritas Lulusan Unud

31 hari lalu

I Dewa Gede Palguna. mkri.id
Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna Alumnus Universitas Udayana, Menteri hingga Selebritas Lulusan Unud

Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna alumnus Universitas Udayana. Berikut menteri hingga selebritis yang juga lulusan Unud.


Angka Pengasuhan Tidak Layak Anak Masih Tinggi, Ini Saran Legislator

4 Februari 2024

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Angka Pengasuhan Tidak Layak Anak Masih Tinggi, Ini Saran Legislator

Legislator menyoroti penurunan angka pengasuhan tidak layak belum merata di Indonesia, termasuk juga perkawinan anak, ini sarannya.


Kemenag dan GKMNU Bersatu Atasi Empat Isu Keluarga

30 November 2023

Kemenag dan GKMNU Bersatu Atasi Empat Isu Keluarga

Kementerian Agama bersama GKMNU melakukan penanganan empat isu krusial keluarga Indonesia.


Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

25 Oktober 2023

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas sebelum pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 7 September 2022. Abdullah Azwar Anas merupakan politikus PDIP yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

Puan Maharani membantah isu kader PDIP yang jadi menteri Jokowi menarik diri. Siapa saja 5 menteri itu?


Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

16 Oktober 2023

Petugas memverifikasi peserta tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)  di lokasi ujian The Sultan Convention Center, Sumsel, Minggu 5 September 2021. SKD CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru dan non guru untuk penempatan instansi  pemerintah daerah di Sumatera Selatan ini  diikuti oleh 87.407 orang dan digelar mulai 4 September - 18 Oktober 2021  dengan menerapkan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Feny Selly
Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

PPPK 2023 yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan.


Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

6 Oktober 2023

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan pendidikan, tak terkecuali anak yang jadi pelaku perundungan.


Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Gambar calon presiden Argentina Sergio Massa, Patricia Bullrich, Horacio Rodriguez Larreta, dan calon presiden Javier Milei, di Buenos Aires, Argentina, Juli 2023. REUTERS/Agustin Marcarian dan Matias Baglietto/File Foto
Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.


Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

15 September 2023

Dua orang tua yang bayinya tertukar usai mediasi di Mako Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 25 Agustus 2023. Foto: ANTARA/M Fikri Setiawan
Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

Dua bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih menyesuaikan pengasuhan dengan orang tua biologis.


KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

13 September 2023

Beberapa anak SD berlarian keluar sekolah setelah adanya tembakan gas air mata ke sekolah. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

Sebelas anak dilarikan ke RSUD Batam karena terkena gas air mata saat bentrokan antara warga dan polisi terjadi di Pulau Rempang.


Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

26 Agustus 2023

Dua orang tua yang bayinya tertukar usai mediasi di Mako Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 25 Agustus 2023. Foto: ANTARA/M Fikri Setiawan
Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap melalui hasil tes DNA