TEMPO.CO, Jakarta - Mencintai diri sendiri tidak salah, malah jadi suatu keharusan. Namun, ada garis tipis antara mencintai diri sendiri dengan narsistik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, narsistik adalah kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri yang ditandai dengan adanya sikap arogan, percaya diri, dan egois.
Orang seperti itu tidak terlalu memikirkan orang lain dan terobsesi dengan diri mereka sendiri. Tak hanya senang berbicara tentang diri mereka sendiri, orang-orang ini juga merasa paling penting. Mereka selalu membutuhkan perhatian dan hampir tidak pernah memiliki empati terhadap orang lain.
Seperti apa ciri orang narsistik? Dilansir dari Pink Villa, Rabu, 27 Januari 2021, inilah tujuh tanda yang bisa dikenali.
1. Butuh validasi
Mereka menginginkan pengakuan dari orang lain dan ingin orang-orang mencintai, mengagumi dan memuja mereka. Ini karena mereka pada dasarnya adalah makhluk tidak aman atau insecure yang mendambakan perhatian dan cinta.
2. Mengontrol
Mereka pikir mereka bertanggung jawab atas segalanya, jadi suka memerintah, agresif, dan mengontrol. Karena mereka merasa bahwa dunia hanya di seputar mereka dan mereka berhak atas hal-hal yang baik, mereka mengendalikan situasi untuk memperbaiki kenyamanan mereka.
3. Perfeksionis
Mereka terobsesi dengan hal-hal kecil dan ingin segala sesuatu dan semua orang di sekitar mereka sempurna. Mereka ingin hidup terbuka seperti yang mereka bayangkan. Ketika ini tidak terpenuhi, mereka merasa sedih dan tertekan.
4. Berusaha membuat orang terkesan
Mereka terus berusaha membuat orang terkesan dengan penampilan dan kepribadian mereka. Jadi mereka selalu berusaha tampil menyenangkan meskipun harus pakai topeng.
5. Takut penolakan
Mereka selalu merasa tidak aman dan takut ditolak. Sebab, mereka merasa merekalah yang terbaik. Karena mereka mencari validasi dari orang lain, mereka tidak dapat menangani penolakan.
Baca juga: Narsistik Tak Selalu Negatif, Positifnya Kebal Gangguan Mental
6. Kegelisahan
Karena terobsesi dengan diri sendiri, mereka selalu menganggap diri mereka sebagai korban. Mereka merasa bahwa orang lain tidak pernah benar-benar mengutamakannya. Hal ini membuat mereka gelisah.
7. Tidak dapat bekerja dalam tim
Orang narsistik tidak dapat berempati dengan orang lain dan melihat sesuatu dari sudut pandang mereka. Karena tidak memikirkan orang lain, mereka tidak dapat bekerja dalam tim.