Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Makan Gorengan, Risikonya Berat Badan Naik hingga Penyakit Jantung

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ayam goreng tepung. Pixabay.com/Grandstream
Ilustrasi ayam goreng tepung. Pixabay.com/Grandstream
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan yang digoreng itu enak. Namun, gorengan bisa merusak kesehatan jika dimakan berlebihan. Sejumlah penelitian dan pakar kesehatan menyarankan menghindari mengonsumsi jenis makanan ini sejak bertahun-tahun lalu.

Berdasarkan penelitian, berikut lima efek keseringan makan makanan yang digoreng seperti dihimpun eatthis.com.

1. Meningkatkan risiko stroke
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Heart, asupan makanan yang digoreng sangat terkait dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. Para peneliti mengumpulkan data dari 17 studi berbeda, yang melibatkan lebih dari 560.000 peserta dan lebih dari 36.700 kejadian kardiovaskular utama untuk menilai risikonya.

Hasilnya, kelompok yang makan makanan digoreng dalam jumlah paling banyak memiliki risiko 28 persen lebih tinggi terkena stroke dan serangan jantung dibandingkan dengan orang yang makan gorengan paling sedikit setiap minggu.

2. Peningkatan risiko penyakit jantung koroner
Analisis gabungan yang sama juga mengungkapkan bahwa peserta yang makan makanan yang digoreng dalam jumlah tertinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar 22 persen.

Ashely Kitchens, sebelumnya menjelaskan bagaimana gorengan bisa merusak kesehatan jantung. "Saat digoreng, makanan menjadi lebih padat kalori karena bagian luar makanan kehilangan air dan menyerap lemak [atau] minyak," katanya. "Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan mengandung lemak trans, yang telah terbukti meningkatkan LDL."

LDL, singkatan dari low-density lipoprotein, dikenal sebagai jenis kolesterol berbahaya. Kolesterol tinggi dapat menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyakit jantung yang dikenal sebagai aterosklerosis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Risiko gagal jantung lebih tinggi
Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Heart, peserta yang mengonsumsi paling banyak makanan yang digoreng memiliki risiko gagal jantung 37 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang makan paling sedikit. Gagal jantung merupakan kondisi kronis dan progresif di mana otot jantung tidak dapat memompa darah sebanyak yang seharusnya, menurut American Heart Association.

Analisis juga menunjukkan bahwa, dengan setiap tambahan 114 gram - atau 1/2 cangkir (4 ons) - porsi gorengan yang dikonsumsi per minggu, risiko tersebut meningkat sebesar 12 persen. 

Baca juga: Selain Gorengan, Ragam Makanan Ini Dapat Meningkatkan Kadar Kolesterol Jahat

4. Menambah berat badan
Efek samping ini belum tentu bisa dianggap berbahaya. Namun, penambahan berat badan dapat mempengaruhi lemak tubuh, dan penelitian menunjukkan bahwa penyakit kronis dapat dikaitkan dengan peningkatan body mass index atau BMI. Berat badan bertambah sedikit tidak masalah, tapi jika penambahan berat badan terus menerus karena perubahan gaya hidup harus jadi perhatian.

5. Risiko diabetes tipe 2
Satu studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa sering mengonsumsi makanan gorengan dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2. Para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan hasil yang serupa setelah memeriksa data dari lebih dari 100.000 pria dan wanita selama 25 tahun.

Mereka menemukan bahwa peserta yang makan gorengan antara empat dan enam kali seminggu memiliki risiko 39 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang memakannya kurang dari sekali seminggu. Peserta yang makan makanan tujuh kali atau lebih per minggu risikonya lebih tinggi lagi, yaitu 55 persen.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

6 jam lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

21 jam lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

1 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

2 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.