TEMPO.CO, Jakarta - Coba cek bagaimana nasib peralatan makeup kamu selama bekerja dari rumah alias work from home. Bedak, foundation, blush on, dan aneka produk kecantikan yang sudah lama tak tersentuh. Kalau lipstik atau eye shadow mungkin masih terpakai sesekali.
Setelah hampir sepuluh bulan tidak menggunakan makeup, apakah kamu masih mau menggunakannya? Jika ragu-ragu atau memutuskan membeli yang baru, kamu dapat mendonasikan makeup usangmu itu melalui gerakan Good Things Happen.
Penggagas gerakan Good Things Happen, Lisa Joesman berinisiatif mengumpulkan makeup tidak terpakai untuk disalurkan kepada orang atau lembaga yang menyediakan layanan mendandani jenazah. "Saya bekerja sama dengan Gloria Elsa, penggagas gerakan Marathon Kebaikan, yang memberikan pelatihan makeup untuk mendadani jenazah bagi para penyandang disabilitas," ujar Lisa kepada Tempo, Senin 4 Januari 2020.
Gerakan yang digagas Lisa menyebar di kalangan perempuan yang sebelum pandemi Covid-19 banyak menggunakan makeup saat bekerja. Manajer Operasional Indonesia Indah Foundation ini membuka pintu apartemennya di Tower Borneo, Kalibata City, Jakarta Selatan, untuk menerima makeup tak terpakai. Dalam sehari Lisa bisa menerima lebih sepuluh paket makeup.
Penggagas gerakan Good Things Happen, Lisa Joesman berinisiatif mengumpulkan makeup tidak terpakai untuk disalurkan kepada orang atau lembaga yang menyediakan layanan mendandani jenazah. Dok. Lisa Joesman
Baca Juga:
"Ternyata banyak perempuan yang bisa punya lipstik lebih dari sepuluh buah. Akhirnya saat work from home seperti ini tidak terpakai," kata Lisa. Kendati menerima makeup bekas pakai, ada syarat sebelum kamu mendonasikan makeup untuk mayat ini.
Lisa Joesman menjelaskan, makeup yang disumbangkan masuk dalam kondisi baik, tidak berjamur, tidak meleleh, dan memiliki tekstur yang baik. Bentuk kemasannya, menurut dia, juga masih baik. Makeup yang sudah kedaluwarsa dapat disumbangkan karena akan digunakan untuk mendadani jenazah.
"Banyak orang memberikan layanan mendadani jenazah secara gratis," kata Lisa. Dengan pendistribusian makeup tidak terpakai ini, maka roda perekonomian mereka tetap bisa berjalan karena tak perlu merogoh kocek untuk membeli makeup.
Peralataan kecantikan yang digunakan selain pada wajah, seperti cat kuku, menurut Lisa Joesman, akan disalurkan kepada seniman disabilitas wicara yang banyak bekerja menggunakan cat. Produk cat kuku ini sangat berguna bagi para seniman disabilitas sebagai bahan penunjang pembuatan karya seni mereka.
Selain bekerjasama dengan perias jenazah, Lisa Joesman juga bekerja sama dengan platform daur ulang sampah Irrecycle. Kemasan makeup yang sudah tidak terpakai akan didaur ulang. Lisa berpesan agar masyarakat bijaksana dalam memilih dan berbelanja makeup. "Pakailah produk dan warna yang sudah cocok dengan diri sendiri," kata Lisa.