TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona baru di Inggris dianggap 70 persen lebih menular. Kasus baru COVID-19 pun tumbuh dengan cepat. Masalahnya, kadang-kadang infeksi virus ini tidak menimbulkan gejala, tapi bisa menularkan.
Karena itu, deteksi dini lebih baik daripada jadi masalah di kemudian hari. Menurut para ahli, berikut 4 tanda seseorang sebaiknya menjalani tes COVID-19.
1. Ada gejala tak biasa
Tanda dan gejala paling umum dari infeksi COVID-19 mirip dengan flu atau alergi. Namun, banyak juga gejala yang berbeda pada setiap orang. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali.
Gejala COVID-19 yang paling umum antara lain demam berlangsung lebih dari 2 hari, batuk kering / tersumbat, pilek disertai batuk (terutama bila belum pernah terpapar), sesak napas, nyeri otot, sakit kepala dan kedinginan, gatal dan lesi pada kulit, sakit tenggorokan, hilangnya penciuman dan perasa secara tiba-tiba, serta muntah, diare, dan kelelahan.
2. Setelah kontak dekat dengan dengan orang yang positif
Pedoman CDC menyarankan orang yang berisiko atau orang yang idealnya dites adalah mereka yang kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Kontak dekat didefinisikan menghabiskan waktu dengan orang tersebut dalam jarak dekat, selama lebih dari 15 menit, sebelum atau setelah 2 hari sebelum inkubasi.
Kebanyakan dokter merekomendasikan bahwa waktu yang ideal untuk pengujian dalam kasus tanpa gejala atau gejala adalah 5 hari setelah waktu inkubasi. Karena gejala tidak selalu mungkin muncul segera setelah kontak, jadi perlu mengisolasi diri sendiri terlebih dahulu. Pengujian yang dilakukan terlalu dini juga dapat menunjukkan hasil yang salah.
3. Setelah melakukan aktivitas berisiko tinggi
Setelah melakukan aktivitas berisiko tinggi terpapar COVID-19, seperti pernikahan, pesta, atau pertemuan, pertimbangkan untuk melakukan tes. Ini karena COVID-19 secara eksponensial lebih tinggi penularannya di dalam ruangan, ketika jarak sosial atau protokol kebersihan tak selalu dapat diikuti.
4. Setelah bepergian ke tempat yang menular
Bepergian adalah aktivitas yang berisiko. Banyak tempat mengharuskan pelancong melakukan tes COVID-19 sebelum masuk atau kembali. Jika Anda bepergian ke kota atau wilayah yang menjadi sarang infeksi, ingatlah bahwa memiliki kemungkinan risiko infeksi yang lebih tinggi dan dapat membuat orang lain berisiko juga. Untuk meyakinkan diri sendiri dan orang-orang yang dekat dengan Anda, lakukan tes COVID-19, sebaiknya PCR.
TIMES OF INDIA