TEMPO.CO, Jakarta - Dua Lipa mengungkapkan dampak perundungan di media sosial pada karir musik dan kesehatan mentalnya selama beberapa tahun terakhir.
"Saya mengalami [intimidasi] di akhir rekaman pertama saya, dan itu pasti sesuatu yang membuat saya cemas dan membuat saya kesal dan membuat saya merasa seperti saya tidak cukup baik dan membuat saya merasa seperti, mungkin saya tidak ditakdirkan untuk berada di sini dan di atas panggung,” katanya dalam sebuah wawancara cerita sampul majalah Attitude bulan Desember 2020.
Sebagai selebritas baru yang sedang naik daun, komentar negatif tentang dia cepat jadi populer. Itu sering merusak kepercayaan dirinya dan harga dirinya. Bahkan setelah meraih Grammy, sebagian orang mengatakan dia tidak pantas mendapatkannya.
"Ada begitu banyak hal, terutama ketika Anda memulai, seperti melihat video saya menari dan mereka berkomentar bahwa saya tidak pantas berada di panggung. Padahal mereka tidak pernah ke salah satu pertunjukan saya, belum pernah melihat saya tampil."
Klip pendek Dua Lipa menari di salah satu turnya pada tahun 2018 menjadi viral di media sosial dan banyak orang mengubahnya menjadi meme. Mungkin itu tampak bukan masalah bagi sebagian orang, tapi meme tersebut berdampak besar tidak hanya pada kesehatan mental Dua, tetapi juga reputasinya sebagai seorang penyanyi terutama pada jadwal manggungnya.
"Dalam waktu cepat, itu mengacaukan kesehatan mental saya. Anda tahu, saya akan naik ke panggung dan jika seseorang merekam saya, saya tidak berpikir mereka ingin menyimpannya, tapi agar mereka bisa menertawakan saya atau semacamnya.”
Syukurlah, Dua Lipa mampu melewati saat-saat sulit itu. Pelantun "Don't Start Now" itu kini tidak kesulitan hadir di panggung atau studio.
Meski demikian, perundungan dari masa lalu tetap melekat padanya dan tampaknya berpengaruh pada pemikirannya tentang budaya kebencian media sosial. “Harus ada pemahaman komunal bahwa orang membuat kesalahan, dan kita harus belajar dari kesalahan masing-masing. Saya pikir ada begitu banyak penilaian dan kekejaman... menyimpang budaya sangat berbahaya dan beracun."
Tidak peduli seberapa jahat perundungan di media sosial, tidak ada yang bisa menghentikan Dua Lipa untuk menjadi bintang pop internasional yang sudah jadi takdirnya.