TEMPO.CO, Jakarta - Jika anak tidak bisa duduk diam atau fokus pada sesuatu secara bersamaan, mereka mungkin cenderung hiperaktif. Hiperaktivitas ditandai antara lain dengan terlalu banyak aktivitas, jumlah energi yang sangat besar, dan rentang perhatian yang pendek. Anak-anak seperti itu sepertinya tidak pernah lelah dan mudah mengubah rumah dalam sekejap.
Sebagian orang tua bisa kesulitan menghadapi mereka. Perlu kesabaran yang luar biasa untuk mengubah hiperaktif mereka menjadi produktivitas. Nah, berikut 5 strategi mengatasi anak hiperaktif, seperi dilansir dari Pink Villa, Kamis, 31 Desember 2020.
Baca Juga:
1. Beri kebebasan
Bagi mereka, pembatasan adalah hal paling buruk yang diberikan orang tua. Beri mereka kebebasan untuk menjadi diri mereka yang hiperaktif dan energik. Beri mereka ruang dan kebebasan untuk tidak menekan energi mereka.
2. Menjaga ketertiban
Meski memberi kebebasan, penting juga untuk tidak terbawa suasana dan menjaga ketertiban. Mengasuh santai sering kali dapat membingungkan anak, jadi tetapkan rutinitas agar mereka terbiasa melakukan sesuatu pada jam tertentu.
3. Beri mereka waktu luang
Ini mungkin tampak kontradiktif dengan poin di atas, tetapi yang terbaik adalah menjaga keseimbangan di antara keduanya. Sambil mengatur rutinitas untuk mereka, berikan mereka waktu luang untuk membiarkan mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan pada jam-jam tersebut.
4. Beri penghargaan
Kapan pun mereka berhasil memperhatikan sesuatu untuk waktu yang lama tanpa terganggu, beri penghargaan dan pujilah upaya mereka. Ini akan mendorong mereka lebih sering menampilkan perilaku seperti itu.
5. Beri mereka tugas
Untuk memanfaatkan energi mereka dan mengubah hiperaktif menjadi produktivitas, buat sibuk dengan berbagai tugas yang bermanfaat. Tugas itu bisa mengerjakan pekerjaan rumah, bermain atau membantu pekerjaan rumah tangga.