Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ciri-ciri Menopause yang Sering Diabaikan, Haid Tak Teratur Hanya Permulaan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menopause rata-rata terjadi di usia awal 50-an tahun. Ini merupakan tahapan kehidupan perempuan yang hanya terjadi sekali, jadi sering kali gejalanya tidak disadari. Ciri-ciri menopause seperti semburan panas yang tiba-tiba dan menstruasi yang tidak terduga hanyalah permulaan yang bisa terjadi bertahun-tahun sebelum Anda benar-benar berhenti berovulasi. 

Tara Allmen, ginekolog dan penulis Menopause Confidential, mengatakan tanda awal menopause terjadi karena fluktuasi produksi hormon dari ovarium yang biasanya dimulai pada usia 40-an. Jadi jangan heran jika banyak yang salah mengindentifikasikan  gejala karena banyak tanda yang tidak jelas terkait dengan menopause, termasuk masalah fokus. Plus, pengalaman dan gejala setiap wanita bisa jadi berbeda.

Jika mengalami salah satu gejala berikut, bisa jadi itu merupakan ciri-ciri menopause.

1. Menstruasi jauh lebih ringan atau lebih berat
Ini adalah tanda yang paling diperhatikan oleh kebanyakan wanita setiap 28 atau 30 hari. Menurut National Institutes of Health (NIH), menjelang menopause waktu di antara haid bisa berubah, volume perdarahan bisa berubah, lamanya haid bisa berubah, bahkan melewatkan haid.

Menopause resmi terjadi ketika sudah setahun penuh tidak mengalami haid, menurut NIH. Namun gejalanya dimulai jauh sebelum itu, dikenal sebagai perimenopause.

2. Kulit tiba-tiba menjadi panas dan kotor
Ketika mengalami menopause, 85 persen perempuan mengalami hot flashes atau semburan panas. “Rata-rata seorang wanita mengalami hot flashes adalah tujuh tahun, tetapi beberapa dapat mengalaminya selama 20 tahun,” kata Allmen, seperti dilansir dari Prevention

Hot flashes terjadi ketika tiba-tiba merasakan gelombang panas dan mungkin melihat bercak merah di kulit. Anda kemudian mungkin merasakan keringat berlebih atau bahkan menggigil dingin, seperti saat terserang flu.

Penyebab pasti hot flash masih belum jelas, tetapi sebagian disebabkan oleh penurunan estrogen dan perubahan hormon lain yang terjadi selama menopause.

3. Berkeringat saat bangun tidur
Hot flash tidak hanya terjadi pada siang hari, tapi juga dapat terjadi saat sedang tidur. Akibatnya, Anda terbangun keringat bercucuran. Hot flash ini juga sering membuat orang sulit tidur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Suasana hati berubah
“Pasien saya sering mengatakan bahwa mereka merasa gila dan tidak tahu apa yang salah dengan mereka. Perubahan suasana hati atau memburuknya kecemasan atau depresi yang ada bisa jadi gejala," kata Allmen. 

Faktanya, selama menopause, wanita lebih mungkin mengalami depresi dua hingga empat kali. Hormon mungkin bertanggung jawab atas perubahan mood ini. Namun, masalah yang cenderung dihadapi wanita di usia 40-an dan 50-an, seperti stres karena kesehatan yang memburuk atau anak-anak yang sudah tidak tinggal serumah, juga dapat berperan.

5. Sulit fokus
“Saya menyebutnya kabut meno,” kata Allmen. Ini adalah kondisi ketika Anda tidak bisa berkonsentrasi dan kesulitan mengingat kata-kata.

Para peneliti mengatakan, kadar estrogen yang lebih rendah (yang terjadi saat menopause) berdampak pada hipokampus, bagian dari otak yang digunakan saat membentuk ingatan. Semakin rendah tingkat estrogen, semakin sulit untuk mengingat sesuatu.

6. Infeksi saluran kemih
“Ketika ovarium berhenti memproduksi estrogen, Anda dapat mengalami kekeringan pada vagina, kehilangan elastisitas, dan ketidaknyamanan atau nyeri saat berhubungan,” kata Allmen.

Menurut penelitian, sekitar 60 persen wanita mengalami kekeringan vagina selama menopause. Hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi vagina dan kandung kemih serta inkontinensia, menurut NIH.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

9 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?


4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

10 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.


Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

12 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

Wanita diketahui lebih cepat mengalami osteoporosis karena melalui proses hormonal menopause yang mengganggu kepadatan tulang.


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

24 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?


9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

33 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

Pakar kesehatan menyebut sembilan masalah kesehatan yang identik dengan perempuan paruh baya. Apa saja?


Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

42 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.


Studi: Menopause Tidak Selalu Meningkatkan Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya

43 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Studi: Menopause Tidak Selalu Meningkatkan Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya

Kajian dari Brigham and Women's Hospital Boston menyatakan, menopause tidak selalu meningkatkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.


Amy Schumer Terbuka Tentang Perjuangannya Mengalami Sindrom Cushing

52 hari lalu

Amy Schumer. Instagram.com/@amyschumer
Amy Schumer Terbuka Tentang Perjuangannya Mengalami Sindrom Cushing

Amy Schumer, komedian terkenal dan bintang film, berani membagikan perjuangannya dengan sindrom Cushing


Kecanggihan Arloji Pintar Xiaomi Watch 2: Bisa Pantau Siklus Haid dan Stres

53 hari lalu

Xiaomi Watch 2 Pro. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Kecanggihan Arloji Pintar Xiaomi Watch 2: Bisa Pantau Siklus Haid dan Stres

Arloji Xiaomi Watch 2 diluncurkan di MWC 2024 di Barcelona. Memiliki fitur yang bisa memantau siklus haid dan stres.


Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

53 hari lalu

Ilustrasi menstruasi. India Times
Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

Anak perempuan usia 15 tahun belum haid perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulan atau kelainan lain.