TEMPO.CO, Jakarta - Joy Red Velvet baru-baru ini berpose untuk pemotretan dengan Allure. Dalam wawancara yang menyertai pemotretan itu, dia mengungkapkan tentang proses pendewasaannya dan perubahan gaya hidupnya.
Joy Red Velvet mengatakan tahun ini ia berusia 25 tahun menurut usia Korea. Namun karena pandemi Covid-19, dia tidak bisa membuat banyak kenangan. "Saya tidak tahu apakah itu karena penyesalan itu, atau karena saya hidup satu bulan di masa depan dalam pemotretan majalah ini, tetapi saya belum merasa siap untuk berusia 26 tahun. [Di Korea, orang menganggap diri mereka satu tahun lebih tua setelah Tahun Baru / Tahun Baru Imlek berlalu.] Saya bahkan belum berhenti untuk mempertimbangkan angka '2021," ujarnya seperti dilansir dari laman Soompi.
Saat pewawancara mengatakan bahwa '26' adalah usia di mana seseorang mulai merasa seperti orang dewasa, Joy Red Velvet membenarkan. "Tentu saja, saya mulai bekerja pada usia yang jauh lebih muda daripada teman-teman saya. Sudah sekitar tujuh tahun, tapi saya masih berlari menuju impian saya, dan saya merasa seperti saya bisa terus berlari untuk waktu yang lama," ujarnya. "Terkadang saya ditanya apakah saya pernah lelah. Saya menjadi bingung ketika saya mendengarnya. Saya tersentak sedikit, dan memikirkan hal-hal yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. ”
Selama tujuh tahun bekerja, Joy justru tidak tahu kapan dirinya merasa kelelahan. Dia bahkan tidak yakin menuju ke arah yang benar. Namun ia berlatih bagaimana menjalani hidup terbaik, dengan mencoba untuk bertindak, menilai, dan berpikir sendiri tanpa bantuan agensi, manajer, atau keluarga.
Ditanya apakah dia kecewa karena dia menjadi dewasa terlalu cepat, dia berkata, “Emosi seperti kekecewaan membutuhkan target atau objek. Tapi saya tidak punya benda seperti itu. Saya pikir saya secara alami mengambil peran orang dewasa. Tidak ada yang memaksaku melakukannya. Saya orang yang sangat optimis, jadi daripada merasa kecewa, saya lebih suka menghabiskan waktu dan tenaga saya untuk memperbaiki diri," ujarnya.
Joy Red Velvet juga menceritakan tentang rutinitasnya, yang kini sedang kecanduan olahraga. "Begitu saya bangun, saya berolahraga. Saya melakukan Pilates dan latihan kekuatan. Saya juga pernah menunggang kuda. Saya mengambil pelajaran akting juga. Tubuh dan pikiran saya dalam kondisi puncak saat ini, jadi ini sangat membantu," kata wanita kelahiran 3 September 1996.
Dia mengingat momen saat pertama kali melakukan debut, dia merasa tidak aman dengan wajahnya. Joy Red Velbet mengaku wajahnya yang cantik bukan seperti boneka. "Bakat adalah bakat, tapi kenyataannya, wajah adalah hal pertama yang menarik perhatian orang. Ada saat-saat ketika saya terluka. Saya juga berusaha sangat keras untuk menjadi lebih canti," ujarnya. Namun segera setelah dia melepaskan keterpaksaan untuk menyesuaikan dengan standar orang lain, dia berhenti membenci wajahnya, dan ini adalah hal yang paling penting.
Joy juga sedikit bercerita tentang dedikasinya pada gaya hidup sehat. Baginya olahraga sangat penting dan dia tidak benar-benar berolahraga sampai tahun lalu. "Di luar, saya terlihat baik-baik saja selama saya memperhatikan apa yang saya makan. Tapi ketika saya melakukan konser, saya bisa merasakannya. Setelah titik tertentu, kaki saya akan mulai gemetar. Setelah melakukan latihan kekuatan untuk beberapa saat, saya dapat merasakan energi yang berbeda bahkan hanya dengan berdiri. Rasanya poros saya lurus dan akar saya tertanam kuat di tanah," ujarnya.
Menurut Joy Red Velvet, olahraga juga memainkan peran besar dalam kesehatan mentalnya. Bahkan jika tidak melakukan hal lain, selama berolahraga sekali, dia merasa bangga dengan apa yang telah dilakukannya. "Saya pikir, 'Saya hidup dengan baik hari ini," tandasnya.