TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menantikan masa liburan akhir tahun. Namun di tengah pandemi Covid-19 tentu kondisinya akan berbeda. Beberapa harus membatalkan agenda liburan, dan yang lainnya tetap berlibur meski dengan aturan protokol kesehatan yang ketat.
Liburan saat ini tentu sangat. Ada peningkatan frustrasi dan kekesalan dengan orang yang Anda cintai setelah berbulan-bulan terkurung di dalam. Melansir laman Your Tango, ada cara untuk mengelola perasaan tersebut, dan saran ini dapat membantu Anda merasa lebih terkendali selama musim liburan ini.
Berikut 5 cara mengendalikan amarah saat liburan, sehingga Anda bisa memberi ruang untuk lebih banyak kegembiraan dan apresiasi
1. Ciptakan ekspektasi yang realistis
Khususnya tahun ini, tidak apa-apa untuk tidak mendekorasi seperti biasanya dan membiarkan diri Anda bebas dari kewajiban. Lebih fokus pada waktu berkualitas untuk berhubungan dengan keluarga - mainkan lebih banyak permainan papan dan, mungkin, ajak kakek-nenek menggunakan Zoom saat Anda bermain game dengan anak-anak.
Anda bisa memulai tradisi baru yang bermakna, seperti melakukan satu hal baik sehari untuk anggota keluarga. Ini bisa sesederhana mengirimi mereka kutipan atau mengomunikasikan atribut yang Anda hargai tentang mereka.
2. Tetapkan batasan
Identifikasi apa yang Anda rasa nyaman dan juga apa yang tidak Anda sukai selama liburan dan pandemi. Jika keluarga Anda masih ingin mengadakan pertemuan besar dan Anda tidak nyaman dengan itu, tidak apa-apa untuk menegaskan kebutuhan Anda dan tolak.
Memperjelas tentang apa yang ingin Anda lihat untuk diri sendiri dan keluarga Anda selama liburan membantu memperjelas batasan. Dengan mengkomunikasikan secara jelas dengan anggota keluarga lain batasan Anda - dan juga apa yang ingin Anda lakukan - bisa sangat membantu dalam menciptakan lebih banyak harmoni dengan orang lain.
3. Identifikasi pemicu Anda dalam situasi liburan tertentu.
Renungkan liburan sebelumnya dan lihat apakah Anda dapat menemukan situasi apa pun yang secara konsisten membuat Anda marah dan menyebabkan Anda kehilangan kendali atau menyerang anggota keluarga. Bagi beberapa keluarga, ini bisa menjadi sesuatu seperti mendekorasi pohon Natal. Jika Anda mengetahui pemicu ini sebelumnya, bicarakan hal itu sebagai keluarga dan buat rencana agar semuanya bisa berjalan lebih lancar tahun ini.
Mungkin perkelahian selalu terjadi antara dua anggota keluarga, jadi meminta mereka duduk terpisah atau menetapkan aturan seperti tidak berbicara politik akan menghasilkan keajaiban di musim liburan ini. Dan jika satu aktivitas tertentu memiliki kebiasaan menimbulkan konflik, tolak aktivitas tersebut dan berusahalah untuk terlibat dengan keluarga melalui aktivitas yang berbeda atau ciptakan tradisi baru - seperti menyanyikan lagu pujian atau bahkan menonton acara spesial Natal di televisi.
4. Ingatlah bahwa liburan adalah saat yang emosional.
Liburan membawa banyak kenangan, baik dan buruk dalam keluarga. Sadarilah bahwa kita mungkin lebih emosional saat ini daripada yang lain. Biarkan diri Anda merenungkan perasaan Anda dengan tenang. Coba beri label apa yang Anda rasakan. Perhatikan dan terima perasaan itu sebelum mengalihkan fokus Anda.
Yang penting adalah Anda tidak mencoba mengubah atau mengambil tindakan dengan perasaan - Anda hanya menerimanya. Seringkali kita bereaksi dan merasakan saat merespon emosi yang mengganggu, namun pada musim liburan kali ini, cobalah untuk menerima dan mengamati saja.
5. Perkuat keluarga dan kebersamaan Anda sepanjang musim.
Fokus pada kekuatan orang yang Anda cintai daripada kekurangannya. Ini bisa menjadi tugas yang sulit, tetapi cobalah untuk fokus pada apa yang mereka lakukan dengan benar. Jika pasangan Anda dapat mengontrol, biarkan dia membuat daftar makanan terlebih dahulu atau beri dia pekerjaan yang membuatnya bersinar.
Setiap hari, ucapkan satu hal positif yang Anda hargai seperti "Saya suka betapa teraturnya Anda dan cara Anda memastikan semuanya baik-baik saja untuk keluarga kita." Rencanakan malam keluarga mingguan, seperti menonton film bersama dan mendiskusikannya setelah itu, bermain monopoli, atau bahkan mencoba bermain video game bersama.
Berfokus pada kekuatan anggota keluarga daripada kelemahan membangun ikatan dan koneksi positif, alih-alih menciptakan perselisihan. Liburan bisa menjadi sangat menantang, karena ekspektasi dapat meningkat dan rasa sakit lama dapat muncul kembali. Dengan mengingat tip-tip ini dapat membantu meminimalkan beberapa pertengkaran dan frustrasi yang dapat dialami keluarga.