TEMPO.CO, Jakarta - Saat sakit, makanan enak jadi salah satu penyemangat yang menenangkan dan menjaga semangat. Tapi, beberapa makanan enak dapat memperburuk gejala, jadi sebaiknya berhati-hatilah memilih makanan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Amerika Serikat, ketika seseorang sakit maka makanlah makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin D, vitamin C dan seng untuk pemulihan yang cepat. Makan makanan yang kaya nutrisi khusus ini juga penting untuk pasien yang terinfeksi COVID-19.
Sebaliknya, pemulihan lebih cepat, berikut daftar makanan yang harus dihindari, menurut Times of India, Rabu, 16 Desember 2020. Makanan ini meningkatkan peradangan dan mengganggu proses penyembuhan.
1. Makanan kemasan olahan
Jika tertular infeksi COVID-19, makanan tinggi natrium, mengandung banyak aditif, tambahan gula, dan pengawet adalah pilihan terakhir. Semua makanan ini diketahui menyebabkan peradangan, yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
Peradangan yang tinggi juga meningkatkan beban pada sistem kekebalan, membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit. Sebaiknya hindari keripik kentang dan makanan kemasan serupa lainnya yang mengandung banyak natrium atau garam.
2. Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng tinggi lemak dan sering dikonsumsi secara berlebihan. Makanan sering menambah beban pada sistem kekebalan. Gorengan berdampak negatif pada mikrobioma usus Anda dan menekan fungsi kekebalan. Makanan ini juga meningkatkan kolesterol jahat, yang meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular.
3. Minuman manis
Gula yang ditambahkan menyebabkan peradangan pada tubuh. Saat mengikuti diet anti-inflamasi, minuman manis harus dihindari, apalagi minuman berkarbonasi dan soda, untuk membantu tubuh cepat sembuh.
4. Makanan pedas
Disarankan untuk menghindari makanan pedas saat sedang pilek, batuk, atau flu. Ini karena makanan pedas mengiritasi tenggorokan dan membuat batuk tambah berat. Jika Anda mengalami hidung tersumbat, minumlah sup dan minuman hangat untuk membersihkan sinus.