TEMPO.CO, Jakarta - Angelina Jolie kembali bersuara tentang kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dan anak. Aktris dan aktivis kemanusiaan berusia 45 tahun ini ambil bagian dalam kampanye 16 Hari Aktivisme Menentang Kekerasan Berbasis Gender dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah inisiatif melawan kekerasan berbasis gender.
Angelina yang dipercaya sebagai Utusan Khusus Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) itu membagikan nasihatnya untuk perempuan dan anak-anak yang rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT selama musim liburan, dalam wawancara dengan Harpers Bazaar Inggris, yang diterbitkan pada 7 Desember 2020.
Baca Juga:
Mengenakan atasan putih lengan panjang dan kalung sederhana, dengan rambut tergerai, dia berpesan jika mengalami KDRT cobalah berbicara dengan seseorang dan menemukan jaringan pendukung baik teman atau keluarga. Perlu juga membuat kesepakatan kata sandi dengan mereka untuk memberi tahu jika Anda menghadapi keadaan darurat.
“Mulailah membangun jaringan dan menimba ilmu. Ini menyedihkan, tetapi Anda tidak dapat berasumsi bahwa semua teman dan keluarga akan selalu mempercayai dan mendukung Anda. Sering kali orang asing yang membantu. Atau korban lain, kelompok pendukung, atau kelompok agama,” kata pemenang Oscar ini.
Selain mencari dukungan, mantan istri Brad Pitt itu juga membagikan cara menunjukkan dukungan kepada kerabat, teman, atau anak yang mungkin jadi korban kekerasan selama musim liburan.
“Jika terlintas dalam pikiran Anda bahwa seseorang yang Anda kenal mungkin rentan jadi korban, cobalah untuk tetap dekat dan hadir dalam hidup mereka. Jelaskan bahwa Anda ada untuk mereka,” dia menjelaskan.
Satu hal menurut Angelina perlu diketahui setiap perempuan adalah mempelajari tentang kekerasan dalam rumah tangga. Cari tahu bagaimana trauma memengaruhi kesehatan dan dapat menyebabkan perubahan biologis, terutama pada anak-anak. Banyak korban yang sampai mengalami gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder.
Ibu enam anak ini telah menjadi aktivis masalah KDRT baik perempuan dan anak-anak sepanjang tahun 2020, terutama karena lockdown dan karantina akibat pandemi COVID-19.
Pada 9 April, Angelina menulis esai untuk majalah Time tentang bagaimana anak-anak sangat rentan. “Karena anak-anak kehilangan jaringan dukungan yang membantu mereka mengatasi: dari teman dan guru tepercaya hingga kegiatan setelah sekolah dan kunjungan ke orang yang dicintai, juga rumah kerabat yang menyediakan tempat pelarian dari lingkungan mereka yang kejam,” kata perempuan 45 tahun itu dalam esai.
Dalam esai 9 Oktober, Angelina membahas bagaimana hak-hak perempuan mengalami kemunduran karena pandemi. Namun dia juga mengemukakan perlunya cara untuk membantu memerangi kekerasan dalam rumah tangga, dengan menulis, “Kami membutuhkan lebih dari sekadar kembali ke status quo sebelum pandemi. Di rumah, kami membutuhkan fokus yang jauh lebih besar pada keselamatan: pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, dukungan dan layanan yang sangat meningkat bagi para penyintas termasuk anak-anak yang mengalami kekerasan dan trauma, dan sistem yang memberikan akuntabilitas.”
HOLLYWOOD LIFE | HARPER'S BAZAAR