TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pandemi COVID-19, masker jadi aksesori yang harus dikenakan ketika keluar rumah atau bertemu dengan orang lain untuk mencegah penularan virus. Tapi banyak yang menolak menggunakannya. Untuk mereka, Taylor Swift punya pesan khusus.
Dia menyampaikannya dalam wawancara dengan Entertainment Weekly tentang salah satu lagu album Folklore yang berjudul “Epiphany". Di lagu itu terdapat lirik yang menyinggung pengalaman petugas kesehatan selama pandemi virus corona.
Dia lalu ditanya pendapatnya tentang orang-orang yang memadati bar tanpa masker. Menurut dia, harusnya mereka ingat petugas kesehatan yang mempertaruhkan nyawa, dan seringkali kehilangan nyawa mereka, karena melawan penyakit itu.
“Tuhan, kamu berharap orang-orang akan menghormatinya dan akan mengerti bahwa keluar malam tidak sebanding dengan efek riak yang ditimbulkannya. Tapi jelas kita melihat bahwa banyak orang tampaknya tidak membuka mata untuk itu - atau jika ya, banyak orang tidak peduli, yang menjengkelkan," kata dia seperti dikutip Teen Vogue, Rabu, 9 Desember 2020.
"Epiphany" sebagian diilhami oleh trauma kakeknya dalam perang dan efek pandemi yang membuat dokter dan perawat harus berada di garis depan dalam merawat orang. Dia melihat kesamaan perjuangan para petugas kesehatan di zaman perang dengan saat ini.
“Jika mereka berhasil, jika mereka melihat sisi lain, akan ada banyak trauma yang menyertai itu; akan ada hal-hal yang mereka saksikan yang tidak akan pernah bisa mereka lihat," katanya.
“Dan itulah hubungan yang saya tarik. Saya melakukan banyak penelitian tentang kakek saya di awal masa karantina, dan saya sangat cepat menyadari bahwa kita memiliki versi trauma yang terjadi sekarang di rumah sakit,” kata Taylor Swift.
TEEN VOGUE | ENTERTAINMENT WEEKLY