Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekerja dari Rumah Lebih Banyak Makan Junk Food dan Wanita Lebih Depresi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun bekerja dari rumah yang aman tidak diragukan lagi merupakan hak istimewa, menyesuaikan diri dengan perubahan dalam rutinitas sehari-hari memiliki tantangan tersendiri. Sekarang kita hampir satu tahun memasuki pandemi, sebuah penelitian baru-baru ini melihat dampak awal pada kesehatan secara keseluruhan baik fisik dan mental bekerja dari rumah.

Peneliti dari University of Southern California (USC) mensurvei 1.000 peserta tentang gaya hidup, lingkungan kantor rumah, dan kesejahteraan fisik dan mental mereka saat bekerja dari rumah selama pandemi.

Hasilnya, yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, mengungkapkan 64 persen orang mengembangkan setidaknya satu masalah kesehatan fisik baru, dan hampir 75 persen mengembangkan satu masalah kesehatan mental baru.

Pekerja rumahan secara keseluruhan menurunkan tingkat aktivitas fisik mereka dan meningkatkan asupan junk food mereka, menurut penelitian tersebut. Perubahan pola gerak dan gizi tersebut secara langsung berkaitan dengan penurunan kesehatan fisik dan mental.

Kurangnya pergerakan mungkin disebabkan oleh penutupan gym, tetapi juga bisa dikaitkan dengan peningkatan jam kerja yang dihabiskan (membaca, duduk di meja). Tiga perempat peserta mengatakan bahwa mereka menyesuaikan jadwal kerja mereka saat bekerja dari rumah dan waktu yang dihabiskan di workstation meningkat sekitar 1,5 jam.

Sementara lamanya hari kerja meningkat, produktivitas mungkin tidak meningkat. Tetap fokus saat bekerja dari rumah bisa jadi sulit bagi siapa pun, tetapi orang tua yang memiliki anak kecil mengalami masa-masa sulit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut penelitian tersebut, partisipan dengan balita dan anak-anak usia bayi lebih mungkin untuk mengembangkan setidaknya satu masalah kesehatan mental (namun, kesejahteraan mereka secara keseluruhan meningkat). Penemuan paradoks mungkin ada hubungannya dengan kekuatan hubungan sosial dalam kesehatan secara keseluruhan.

Peserta yang diidentifikasi sebagai perempuan lebih mungkin untuk mengembangkan depresi, dan mereka yang berpenghasilan kurang dari USD 100 ribu atau Rp 141 juta berada pada risiko lebih tinggi mengembangkan masalah kesehatan fisik atau mental.

Terakhir, dan mungkin paling terkait erat dengan perubahan kesejahteraan ini, 47,6 persen orang yang bekerja dari rumah berbagi tempat kerja dengan orang lain. "Kualitas ruang kerja di rumah Anda penting. Memiliki ruang kerja khusus memberi sinyal kepada orang lain bahwa Anda sibuk dan meminimalkan kemungkinan gangguan," kata penulis studi Burcin Becerik-Gerber, Ph.D., dalam rilis keterangan resmi seperti dilansir dari laman Mind Body Green. "Selain itu, mengetahui cara menyesuaikan ruang kerja membantu kesehatan fisik," tambahnya.

Untuk meningkatkan hasil keseluruhan ini, coba terapkan beberapa tips untuk tetap sehat saat bekerja dari rumah. Misalnya menyesuaikan kursi kantor Anda agar lebih ergonomis, dan sering-seringlah beristirahat untuk memeriksa kesejajaran Anda dan menangkal efek duduk.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

3 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

3 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

10 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

10 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

12 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

12 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.