Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Langkah Mudah Merawat Kuku di Rumah, Dokter Ingatkan Jangan Potong Kutikula

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi manikur
Ilustrasi manikur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Merawat kuku secara rutin menghasilkan kuku sehat dan cantik. Tak perlu mahal, perawatan kuku sederhana bisa dilakukan di rumah. 

Dokter kulit D'Anne M. Kleinsmith, dari Rumah Sakit William Beaumont di Royal Oak, Michigan, Amerika Serikat, mengatakan terlalu agresif dalam membersihkan dan memelihara kuku dapat membuat kuku yang biasanya sehat berisiko terkena jamur atau infeksi bakteri.

Jadi, tidak perlu sering melakukan manikur untuk mempertahankan kuku yang bagus jika mengikuti delapan tip sederhana ini, seperti dilansir dari verywellhealth.com

1. Konsumsi biotin

Selama mengonsumsi makanan yang sehat dan bervariasi, Anda tidak memerlukan suplemen makanan apa pun untuk mendapatkan kuku yang kuat. Tapi, jika kuku tidak sehat, Kleinsmith, menyarankan mengonsumsi suplemen biotin, vitamin B.

“Biotin telah terbukti bermanfaat untuk memperkuat dan menumbuhkan kuku,” katanya.

2. Mengenakan cat kuku

Mengenakan cat kuku tidak akan merusak kuku yang sehat, meskipun Anda mungkin harus memakainya secara berkala. Sebagai bagian dari perawatan kuku di rumah, pastikan Anda memilih penghapus cat kuku bebas aseton. Saat bekerja dengan tangan, seperti berkebun, gunakan sarung tangan untuk melindungi cat kuku dan menjauhkan kotoran.

3. Melembabkan kutikula

Kutikula seperti pelindung. Jika memotongnya terlalu dalam atau mendorongnya terlalu agresif, Anda merusaknya. Itu akhirnya akan membuat bantalan kuku terbuka terhadap infeksi.

Kleinsmith menyarankan untuk melembabkan kutikula dan bahkan tidak memotongnya sama sekali meskipun oleh ahli manikur. Waspadai tanda-tanda infeksi, termasuk kemerahan, nyeri, bengkak, dan bahkan nanah di kutikula dan kulit di sekitarnya.

4. Potong secara teratur

"Tren fesyen adalah memiliki kuku yang rapi, terlihat lebih alami, lebih pendek dan bukan cakar panjang seperti di masa lalu," kata Kleinsmith.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memangkas kuku secara teratur membantu Anda menjaga kesehatan kuku dan membantu menghindari tersangkut atau patah. Seberapa sering Anda memangkas tergantung pada seberapa cepat kuku tumbuh. Gunakan kikir halus untuk menghaluskan tepi kuku. Sebagai bagian dari perawatan manikur, Anda juga bisa menggosok permukaan kuku dengan ringan, terutama jika Anda cenderung mengerut.

5. Bersihkan dengan kuas kuku

Banyak wanita berisiko terinfeksi dengan pembersihan ketat di bawah kuku menggunakan alat yang panjang dan tajam, baik di rumah maupun selama manikur. Perawatan kuku agresif semacam ini merupakan pintu terbuka untuk infeksi bakteri atau jamur. Sebagai gantinya, gosok perlahan dengan sikat kuku model lama untuk kuku yang sehat.

6. Kenakan sarung tangan piring

Sering membenamkan tangan ke dalam air sabun yang panas untuk mencuci piring dapat melemahkan kuku. Untuk melindungunya, gunakan sarung tangan saat mencuci piring.

7. Minimalkan Manikur

Lakukan perawatan manikur sederhana untuk menjaga kesehatan kuku. Hindari pemakaian kuku akrilik yang pada bisa memicu infeksi.  

8. Tangani infeksi dengan Serius

Menghaluskan tepi kuku yang berantakan dan membungkus kuku yang patah dengan perban perekat tidak masalah, tetapi jika melihat tanda-tanda infeksi, lakukan perawatan kuku di dokter.

Tanda-tanda awal infeksi bakteri seperti kemerahan, bengkak, dan nyeri mudah dikenali, tetapi tanda awal infeksi jamur kuku, seperti bengkak, merah, kulit yang teriritasi di sekitar bantalan kuku sering tidak disadari.

Infeksi jamur dapat membaik dengan pengobatan antijamur yang dijual bebas, tetapi terkadang memerlukan obat resep.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

1 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

2 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


8 Tips Merawat Kucing Anggora

8 hari lalu

Pengunjung menggendong seekor kucing di MEOW Cat Cafe di Kota Gaza, 20 Agustus 2023. Selain menikmati hidangan, pengunjung dapat bermain bersama 14 kucing Persia, Anggora Turki, dan kucing hibrida di kafe ini. REUTERS/Mohammed Salem
8 Tips Merawat Kucing Anggora

Kucing anggora memerlukan perhatian khusus dalam hal perawatan bulu dan kebersihan.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

14 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

20 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

21 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

26 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


6 Cara Praktis untuk Mencegah Kuku Cantengan Seperti Dialami Nia Ramadhani

35 hari lalu

Ilustrasi perawatan kuku kaki. Justin Sullivan/Getty Images
6 Cara Praktis untuk Mencegah Kuku Cantengan Seperti Dialami Nia Ramadhani

Nia Ramadhani cantengan hingga kuku jempol kaki kirinya harus diambil. Bagaimana mencegah agar tak fatal seperti itu?


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

35 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?